fbpx

Project Based Learning Kelas 5 SD Islam Bintang Juara kali ini sangat inspiratif, Ayah Bunda!

Industri mode merupakan salah satu penyumbang utama limbah dan polusi global, dengan menghasilkan sekitar 92 juta ton limbah tekstil setiap tahunnya. Limbah mode ini mencakup pakaian, tekstil, dan aksesori yang dibuang dari produksi serta konsumsi produk mode. Hal ini tentunya memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan kita.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap isu ini, SD Islam Bintang Juara melalui kelas 5 mengadakan Project Based Learning (PBL) bertema “Transformasi Limbah Upcycle Kain Perca, Seni Ramah Lingkungan untuk Masa Depan Berkelanjutan”. Kegiatan ini berlangsung selama sembilan pertemuan, dari 13 hingga 23 Januari 2025, dengan tujuan mengajak kakak shalih-shalihah untuk mencari solusi atas permasalahan limbah tekstil dengan mengubah kain perca menjadi produk yang bermanfaat.

Tujuan dan Manfaat Project Based Learning Kelas 5

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengasah keterampilan praktis siswa dalam mengolah kain perca tetapi juga mengintegrasikan tiga mata pelajaran, yaitu:

  • Matematika – Siswa mampu melakukan operasi hitung pembagian pecahan dengan bilangan asli.
  • Bahasa Indonesia – Siswa mampu mengidentifikasi dan menulis teks eksplanasi berdasarkan hasil pengamatan.
  • Seni – Siswa mampu menggunakan perspektif dalam membuat karya 2D dan 3D.

Rangkaian Kegiatan Project Based Learning

1. Kamis, 9 Januari 2025 – Engage & Entry Event

Sebagai pembuka, Bu Fatin selaku wali kelas 5, mengajak kakak shalih-shalihah untuk berdiskusi mengenai kain yang terdapat dalam mystery box. Dengan beberapa pertanyaan pemantik, seperti proses pembuatan kain dan dampak limbah tekstil, siswa diajak berpikir kritis tentang solusi dari permasalahan ini. Kegiatan ini dilengkapi dengan menonton video tentang produksi kerajinan kain perca.

2. Senin, 13 Januari 2025 – Eksplorasi dan Penelitian

Kakak shalih-shalihah mengunjungi lokasi penjahit di Pasar Sampangan untuk melakukan wawancara mengenai jenis kain perca dan teknik pembuatannya. Mereka juga melakukan eksperimen awal dalam proses pembuatan produk dan membawa beberapa kain perca untuk digunakan dalam proyek.

3. Selasa, 14 Januari 2025 – Pengembangan Produk

Setelah memahami bahan dan teknik dasar, siswa mulai membuat, mengukur, dan memotong pola perca untuk produk mereka, seperti totebag, pencil case, taplak meja, jilbab, dan keset. Selain itu, mereka juga melakukan analisis pasar dengan mewawancarai guru dan tenaga kependidikan mengenai kebutuhan customer.

galeri project based learning kelas 5 wawancara dan survey konsumen SD Islam Bintang Juara

4. Rabu, 15 Januari 2025 – Gerakan Literasi Membaca

Siswa membaca artikel tentang menjahit kain perca dan menulis teks eksplanasi mengenai produk yang akan dibuat. Kegiatan ini melatih kemampuan literasi dan keterampilan menulis mereka.

5. Kamis, 16 Januari 2025 – Belajar Bersama Orang Tua

Untuk menambah wawasan mengenai pengolahan limbah kain, SD Islam Bintang Juara melibatkan orang tua yang memiliki keahlian di bidang tersebut, melalui program BBOT (Belajar Bersama Orang Tua). Bunda Mega Putri Rianingtyas, orang tua dari Kak Keyna, hadir untuk mengajarkan teknik menjahit kepada siswa. Kegiatan ini semakin memperkuat keterampilan praktis mereka.

6. Senin, 20 Januari 2025 – Menjahit Produk

Kakak shalih-shalihah mulai menjahit produk mereka sesuai dengan pola yang telah dibuat. Dengan menggabungkan metode deep learning dalam project-based learning, kakak shalih-shalihah tidak hanya mengasah keterampilan menjahit, tetapi juga belajar dari teladan inspiratif Rasulullah SAW yang selalu membantu pekerjaan rumah tangga, termasuk menjahit. Setiap jahitan melambangkan dedikasi, ketekunan, dan semangat untuk terus belajar.

7. Selasa, 21 Januari 2025 – Finishing Produk dan Project Board

Kakak shalih-shalihah kelas 5 menyelesaikan proses penjahitan dan mulai membuat Project Board yang berisi desain serta dokumentasi proses pembuatan produk mereka.

8. Rabu, 22 Januari 2025 – Persiapan Presentasi

Kakak shalih-shalihah menyusun materi presentasi yang mencakup latar belakang pemilihan produk dan proses pembuatannya. Dalam sesi ini, Bu Fatin memantik diskusi dengan pertanyaan tentang hubungan antara ilmu pecahan dalam matematika dan proses menjahit. Dari diskusi ini, siswa memahami bahwa menghitung dalam proses menjahit membantu mereka dalam mengukur dengan tepat dan menyelesaikan berbagai masalah dengan logis serta terstruktur.

9. Kamis, 23 Januari 2025 – Presentasi Produk

Siswa mempresentasikan produk mereka di hadapan teman-teman, guru dan dua orang juri. Setiap kelompok menjelaskan alasan pemilihan produk, proses pembuatan, serta manfaatnya bagi lingkungan. Kakak shalih-shalihah juga belajar menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh para juri terkait dengan presentasi yang mereka sampaikan.

galeri project based learning kelas 5 BBOT dan presentasi SD Islam Bintang Juara

Manfaat Presentasi bagi Anak SD

Presentasi merupakan bagian penting dari proses pembelajaran berbasis proyek. Berikut beberapa manfaat yang didapatkan siswa dari kegiatan ini:

  • Meningkatkan Kepercayaan Diri – Siswa belajar untuk berbicara di depan umum, menyampaikan ide, dan menghadapi audiens.
  • Melatih Kemampuan Berpikir Kritis dan Problem Solving – Dengan mempresentasikan produk mereka, siswa ditantang untuk berpikir lebih dalam dan memahami setiap langkah proses yang telah mereka lakukan.
  • Mengasah Kemampuan Komunikasi – Siswa belajar bagaimana menyampaikan informasi dengan jelas, efektif, dan menarik.
  • Mendorong Kerja Sama Tim – Dalam kelompok, siswa harus berbagi tugas, bekerja sama, dan saling mendukung untuk mencapai tujuan yang sama.
  • Membantu Pemahaman Materi – Dengan menjelaskan kembali proses yang telah mereka lalui, siswa semakin memahami konsep yang dipelajari.

Kesimpulan

Melalui Project Based Learning kelas 5 ini, siswa tidak hanya belajar tentang daur ulang kain perca tetapi juga memahami pentingnya keberlanjutan dalam industri mode. Dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu, mereka dapat mengembangkan keterampilan akademik dan praktis yang bermanfaat bagi masa depan. Semoga proyek ini menginspirasi lebih banyak orang untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memanfaatkan limbah tekstil dengan cara yang kreatif dan inovatif.***(CM-MRT)