Rabu, 17 September 2025, ruang kelas 4B SD Islam Bintang Juara dipenuhi keceriaan. Hari itu, kakak shalih-shalihah kedatangan tamu istimewa dalam kegiatan BBOT (Belajar Bersama Orang Tua). Bunda Kustanti Dian P, orang tua dari Kak Shafira, hadir untuk berbagi ilmu yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari: mengelola uang.
Dengan mengangkat tema “Uangku, Ceritaku: Belajar Mengelola Uang dengan Seru”, suasana kelas berubah menjadi ajang eksplorasi literasi keuangan. Kakak shalih-shalihah tidak hanya duduk mendengarkan, tetapi juga diajak berpikir, bercerita, dan berdiskusi tentang uang yang setiap hari mereka gunakan.
Contents
Mengenal Apa Itu Uang dan Fungsinya
Kegiatan dimulai dengan pertanyaan sederhana dari Bunda Kustanti: “Siapa yang pernah belanja di warung? Pakai apa membayarnya?” Serentak kakak shalih-shalihah menjawab, “Pakai uang, Bunda!”
Dari sini, Bunda menjelaskan bahwa uang adalah alat tukar yang diterima secara umum untuk membayar barang, jasa, maupun kewajiban hutang. Penjelasan sederhana ini membuat kakak shalih-shalihah memahami bahwa uang bukan sekadar kertas bergambar, melainkan memiliki nilai dan fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah mengenal pengertiannya, siswa diajak memahami fungsi uang. Tidak hanya sebagai alat tukar, tetapi juga sebagai satuan hitung. Kakak pun diajak mencoba membandingkan beberapa barang yang ditampilkan di layar. Dari kegiatan kecil itu, mereka bisa melihat bagaimana uang membantu menghitung dan menilai barang.
Menelusuri Sejarah Uang
Bagian paling seru adalah ketika Bunda Kustanti menceritakan sejarah uang. Mulai dari zaman barter, ketika orang menukar barang dengan barang, hingga muncul uang barang, lalu logam mulia seperti emas dan perak.
Kakak shalih-shalihah 4B semakin antusias ketika cerita berlanjut ke sejarah uang di Indonesia. Dulu, ada uang kartal (uang kertas dan logam) dan uang giral (uang di rekening bank). Kini, seiring perkembangan teknologi, pembayaran bisa dilakukan melalui QRIS hanya dengan ponsel pintar. “Bayangkan, dulu orang bawa karung untuk menukar barang, sekarang cukup bawa HP, sudah bisa belanja!” kata Bunda Kustanti yang disambut tawa ceria siswa.
Cara Merawat Uang
Tak kalah penting, kakak shalih-shalihah juga diajarkan cara merawat uang kertas. Bunda Kustanti memberi contoh bagaimana uang bisa cepat rusak jika diremas, dicoret, atau dilipat sembarangan. Dengan permainan kecil, kakak mencoba menyimpan uang di dompet mainan mereka masing-masing. Pesannya sederhana tapi kuat: uang harus dijaga karena bernilai dan bermanfaat.
Bunda Dian membawa beragam jenis uang kertas. Kakak diajak untuk menyentuh dan merasakan permukaan uang kertas. Ternyata beda nominal, beda juga lo kertas yang digunakan. Tidak hanya membawa uang kertas dari Indonesia, Bunda Dian juga membawa contoh-contoh uang kertas dari berbagai negara. Senangnya kakak shalih-shalihah diperlihatkan langsung beragam jenis uang.
Mengenal Bank: Sahabat dalam Mengelola Uang
Di akhir kegiatan, siswa diajak berkenalan dengan bank. Bunda menjelaskan bahwa bank bukan hanya tempat menyimpan uang, tetapi juga memiliki banyak layanan, termasuk yang bisa digunakan anak-anak. Salah satunya adalah Tabungan Taplus BNI yang bisa dimiliki dengan pendampingan orang tua.
Kakak shalih-shalihah tampak kagum mengetahui bahwa mereka bisa punya rekening tabungan sendiri, belajar menabung dengan lebih tertib, dan mempersiapkan masa depan sejak dini.
Belajar Literasi Keuangan dengan Cara Seru
Kegiatan BBOT kali ini bukan sekadar belajar tentang uang, tapi juga tentang literasi keuangan. Anak-anak belajar bahwa uang memiliki sejarah panjang, fungsi penting, dan harus dikelola dengan bijak.
Dengan gaya penyampaian interaktif, cerita menarik, dan aktivitas sederhana, Bunda Kustanti berhasil menghadirkan pelajaran yang joyful dan penuh makna.
Penutup
Kegiatan “Uangku, Ceritaku: Belajar Mengelola Uang dengan Seru” di Kelas 4B membuktikan bahwa literasi keuangan bisa diperkenalkan sejak dini dengan cara yang menyenangkan. Anak-anak tidak hanya paham arti uang, tapi juga belajar bagaimana menghargai, merawat, dan menggunakan uang dengan bijak.
Semoga pengalaman ini menjadi langkah awal bagi kakak shalih-shalihah untuk tumbuh menjadi generasi cerdas finansial, siap menghadapi tantangan masa depan. 🌟*** [CM-MRT]