fbpx

Sabtu siang, 30 November 2024, awan gelap menyelimuti langit di SD Islam Bintang Juara. Karena hujan, upacara penutupan Quranic Leadership Camp (QLC) yang awalnya akan digelar di lapangan bawah SD Islam Bintang Juara dipindah ke ruang connecting Basement A.

Namun, semangat para siswa tak luntur meski rintik hujan mulai turun dengan derasnya. Hari itu, upacara penutupan QLC menjadi momen bersejarah bagi mereka.

Dipandu oleh MC, Kak Nadya, suasana lapangan upacara yang basah karena hujan tetap terasa khidmat. Dengan penuh disiplin, masing-masing pimpinan barisan, Kak Royan, Kak Satria, Kak Nabil Syifa, dan Kak Caca, segera menyiapkan pasukan mereka. Sementara itu, Kak Sulthanu, Pratama yang bertugas memimpin upacara, memasuki lapangan dengan langkah tegap.

“Penghormatan kepada Pratama, siap grak!” seru pimpinan barisan paling kanan. Seluruh peserta upacara memberikan penghormatan dengan penuh hormat.

Tak lama kemudian, Bu Ni’mah (Kepala SD Islam Bintang Juara) selaku pembina upacara memasuki lapangan. Kak Sulthanu memimpin penghormatan kepada pembina sebelum memberikan laporan bahwa seluruh barisan siap mengikuti upacara.

Lagu Kebangsaan dan Janji Pramuka

Guyuran hujan yang makin deras menemani lantunan suara merdu Kak Ninda saat memimpin lagu Indonesia Raya. Semua peserta berdiri tegap, menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh semangat. Suasana semakin syahdu saat dilanjutkan dengan Hymne Satya Darma Pramuka, melambangkan dedikasi mereka terhadap gerakan Pramuka.

Teks Pancasila yang dibawa oleh Kak Adrian diserahkan kepada pembina upacara. Kemudian pembina upacara memimpin pembacaan Pancasila, diikuti oleh seluruh peserta dengan suara lantang yang menggema di ruang connecting basement A. Kemudian, giliran Dasa Darma Pramuka dibacakan, mengingatkan seluruh peserta pada nilai-nilai luhur yang harus mereka junjung tinggi.

Pelantikan Siaga Mula dan Penggalang Ramu

Hujan semakin deras. Namun, prosesi pelantikan tetap berlangsung khidmat. Kak Calief membawa bendera Merah Putih memasuki lapangan dengan penuh penghormatan. Para peserta pelantikan menempatkan diri, siap mengucapkan janji Dwi Satya dan Tri Satya yang dipimpin oleh kakak pembina.

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh…,” suara para peserta menggema, membaur dengan suara hujan.

Setelah itu, penyematan Tanda Kecakapan Umum Mula dan Ramu dilakukan oleh pembina upacara. Wajah-wajah bangga menghiasi para peserta yang baru dilantik. Mereka kini resmi menjadi bagian dari keluarga besar Pramuka Siaga Mula dan Penggalang Ramu.

Amanat dan Syukur

Dalam amanatnya, pembina upacara mengingatkan kembali makna mendalam dari Surat An Nashr. Setiap perjuangan yang kita jalani bisa dilalui dengan mudah karena adanya pertolongan Allah SWT. Sebagaimana hujan yang turun, menjadi rahmat yang melengkapi upacara penutupan QLC.

Bu Ni’mah berharap agar amalan yang ada di Surat An Nashr senantiasa melekat dalam diri kakak shalih-shalihah sampai menutup mata. Bu Ni’mah berharap kakak selalu mengingat bahwasanya seorang pemimpin muslim sejati adalah pemimpin yang menyadari bahwa semua capaian, kekuatan, dan keberhasilannya berasal dari pertolongan Allah.

Tak hanya itu Bu Ni’mah juga mendoakan agar kakak yang dilantik sebagai Pramuka Siaga dan Penggalang bisa mendapat manfaat. Dilanjutkan dengan memberikan informasi adanya pendaftaran Pramuka Garuda. Untuk bisa mendaftar, hanya mereka yang tuntas Siaga Tata dan Penggalang Terap.

Menutup amanatnya, Bu Ni’mah menyampaikan ucapan Terima kasih kepada para pendamping yang sudah berkenan berlelah hati, berlelah diri dan bersabar dalam mendampingi kakak shalih-shalihah selama dua hari satu malam dalam kegiatan Quranic Leadership Camp.

Pasukan kemudian menyanyikan lagu Syukur, sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah SWT atas kelancaran acara. Doa yang dipimpin oleh Kak Firman menjadi penutup spiritual yang menghangatkan hati di tengah cuaca dingin.

galeri upacara penutupan QLC

Akhir yang Berkesan

Setelah laporan terakhir dari Pratama, pembina upacara meninggalkan lapangan dengan penuh penghormatan. Upacara resmi dinyatakan selesai. Para peserta dilepas dari barisan, membawa pulang kenangan dan kebanggaan sebagai anggota Pramuka.

Ayah Bunda, momen ini menjadi salah satu langkah besar dalam membentuk karakter kakak shalih-shalihah di SD Islam Bintang Juara. Meskipun hujan deras menjadi tantangan, semangat mereka tetap berkobar, menanamkan nilai disiplin, kebersamaan, dan keikhlasan dalam setiap langkah hidup mereka.***(CM-MRT)