fbpx
Khidmatnya Upacara Penutupan QLC Ditemani Hujan Deras

Khidmatnya Upacara Penutupan QLC Ditemani Hujan Deras

Sabtu siang, 30 November 2024, awan gelap menyelimuti langit di SD Islam Bintang Juara. Karena hujan, upacara penutupan Quranic Leadership Camp (QLC) yang awalnya akan digelar di lapangan bawah SD Islam Bintang Juara dipindah ke ruang connecting Basement A.

Namun, semangat para siswa tak luntur meski rintik hujan mulai turun dengan derasnya. Hari itu, upacara penutupan QLC menjadi momen bersejarah bagi mereka.

Dipandu oleh MC, Kak Nadya, suasana lapangan upacara yang basah karena hujan tetap terasa khidmat. Dengan penuh disiplin, masing-masing pimpinan barisan, Kak Royan, Kak Satria, Kak Nabil Syifa, dan Kak Caca, segera menyiapkan pasukan mereka. Sementara itu, Kak Sulthanu, Pratama yang bertugas memimpin upacara, memasuki lapangan dengan langkah tegap.

“Penghormatan kepada Pratama, siap grak!” seru pimpinan barisan paling kanan. Seluruh peserta upacara memberikan penghormatan dengan penuh hormat.

Tak lama kemudian, Bu Ni’mah (Kepala SD Islam Bintang Juara) selaku pembina upacara memasuki lapangan. Kak Sulthanu memimpin penghormatan kepada pembina sebelum memberikan laporan bahwa seluruh barisan siap mengikuti upacara.

Lagu Kebangsaan dan Janji Pramuka

Guyuran hujan yang makin deras menemani lantunan suara merdu Kak Ninda saat memimpin lagu Indonesia Raya. Semua peserta berdiri tegap, menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh semangat. Suasana semakin syahdu saat dilanjutkan dengan Hymne Satya Darma Pramuka, melambangkan dedikasi mereka terhadap gerakan Pramuka.

Teks Pancasila yang dibawa oleh Kak Adrian diserahkan kepada pembina upacara. Kemudian pembina upacara memimpin pembacaan Pancasila, diikuti oleh seluruh peserta dengan suara lantang yang menggema di ruang connecting basement A. Kemudian, giliran Dasa Darma Pramuka dibacakan, mengingatkan seluruh peserta pada nilai-nilai luhur yang harus mereka junjung tinggi.

Pelantikan Siaga Mula dan Penggalang Ramu

Hujan semakin deras. Namun, prosesi pelantikan tetap berlangsung khidmat. Kak Calief membawa bendera Merah Putih memasuki lapangan dengan penuh penghormatan. Para peserta pelantikan menempatkan diri, siap mengucapkan janji Dwi Satya dan Tri Satya yang dipimpin oleh kakak pembina.

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh…,” suara para peserta menggema, membaur dengan suara hujan.

Setelah itu, penyematan Tanda Kecakapan Umum Mula dan Ramu dilakukan oleh pembina upacara. Wajah-wajah bangga menghiasi para peserta yang baru dilantik. Mereka kini resmi menjadi bagian dari keluarga besar Pramuka Siaga Mula dan Penggalang Ramu.

Amanat dan Syukur

Dalam amanatnya, pembina upacara mengingatkan kembali makna mendalam dari Surat An Nashr. Setiap perjuangan yang kita jalani bisa dilalui dengan mudah karena adanya pertolongan Allah SWT. Sebagaimana hujan yang turun, menjadi rahmat yang melengkapi upacara penutupan QLC.

Bu Ni’mah berharap agar amalan yang ada di Surat An Nashr senantiasa melekat dalam diri kakak shalih-shalihah sampai menutup mata. Bu Ni’mah berharap kakak selalu mengingat bahwasanya seorang pemimpin muslim sejati adalah pemimpin yang menyadari bahwa semua capaian, kekuatan, dan keberhasilannya berasal dari pertolongan Allah.

Tak hanya itu Bu Ni’mah juga mendoakan agar kakak yang dilantik sebagai Pramuka Siaga dan Penggalang bisa mendapat manfaat. Dilanjutkan dengan memberikan informasi adanya pendaftaran Pramuka Garuda. Untuk bisa mendaftar, hanya mereka yang tuntas Siaga Tata dan Penggalang Terap.

Menutup amanatnya, Bu Ni’mah menyampaikan ucapan Terima kasih kepada para pendamping yang sudah berkenan berlelah hati, berlelah diri dan bersabar dalam mendampingi kakak shalih-shalihah selama dua hari satu malam dalam kegiatan Quranic Leadership Camp.

Pasukan kemudian menyanyikan lagu Syukur, sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah SWT atas kelancaran acara. Doa yang dipimpin oleh Kak Firman menjadi penutup spiritual yang menghangatkan hati di tengah cuaca dingin.

galeri upacara penutupan QLC

Akhir yang Berkesan

Setelah laporan terakhir dari Pratama, pembina upacara meninggalkan lapangan dengan penuh penghormatan. Upacara resmi dinyatakan selesai. Para peserta dilepas dari barisan, membawa pulang kenangan dan kebanggaan sebagai anggota Pramuka.

Ayah Bunda, momen ini menjadi salah satu langkah besar dalam membentuk karakter kakak shalih-shalihah di SD Islam Bintang Juara. Meskipun hujan deras menjadi tantangan, semangat mereka tetap berkobar, menanamkan nilai disiplin, kebersamaan, dan keikhlasan dalam setiap langkah hidup mereka.***(CM-MRT)

Mengenal Bintang Juara Bersinar: Ajang Berkreasi dan Mengasah Percaya Diri

Mengenal Bintang Juara Bersinar: Ajang Berkreasi dan Mengasah Percaya Diri

Ayah Bunda, apa yang terlintas di benak saat mendengar kata “Bersinar”? Bagi SD Islam Bintang Juara, bersinar adalah simbol dari setiap anak yang memiliki potensi luar biasa. Dalam semangat itulah, program Bintang Juara Bersinar hadir, menjadi wadah bagi siswa-siswi untuk bersinar sesuai bakat dan minat mereka.

Program yang digelar setiap hari Jumat ini menjadi salah satu kegiatan unggulan di sekolah kami, bergantian dengan Jumat Bersih, Jumat Sehat, dan Jumat Literasi. Melalui Bintang Juara Bersinar, anak-anak tidak hanya menampilkan kreativitas mereka, tetapi juga belajar untuk lebih percaya diri dan saling menghargai.

Apa Itu Bintang Juara Bersinar?

Bintang Juara Bersinar adalah program rutin yang dilakukan secara bergilir oleh masing-masing kelas. Setiap Jumat, satu kelas mendapat giliran untuk tampil di depan teman-teman mereka. Di sini, setiap anak bebas menunjukkan bakatnya, seperti:

  • Bernyanyi dengan penuh percaya diri.
  • Menari mengiringi alunan musik yang ceria.
  • Membacakan puisi yang penuh makna.
  • Menampilkan drama dengan cerita yang inspiratif
  • dsb.

Tujuan dari program ini sederhana namun bermakna: memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk tampil, berekspresi, dan mengenali potensi mereka sejak dini.

Cerita di Balik Panggung Bintang Juara Bersinar

Bayangkan suasana hari Jumat yang hangat di area connecting SD Islam Bintang Juara. Kakak shalih-shalihah dari kelas yang mendapat giliran tampil berkumpul dengan semangat yang membara. Sebagian membawa alat musik, kostum, atau perlengkapan pentas, sementara yang lain mempersiapkan diri dengan doa.

Pada Bulan November lalu, di mana Hari Guru Nasional dirayakan, kakak Kelas 2B memiliki inisiatif untuk menampilkan beberapa karya seni yang dipersembahkan khusus untuk para guru. Setiap gerakan, lagu, dan senyuman yang kakak shalih-shalihah tampilkan adalah hasil dari latihan tak kenal lelah. Sore demi sore, mereka mengulang, memperbaiki, dan terus berusaha memberikan yang terbaik.

Hingga akhirnya, hari yang dinanti tiba. Dengan keberanian dan percaya diri, mereka tampil di hadapan teman-teman dan guru, memberikan persembahan yang bermakna dan tak terlupakan. Ayah Bunda, siapa yang tidak bangga melihat kakak shalih-shalihah belajar bekerja sama dan menyampaikan pesan penting melalui seni?

Manfaat dari Program Bintang Juara Bersinar

Ayah Bunda, program ini dirancang dengan penuh perhatian untuk memberikan manfaat besar bagi perkembangan siswa, baik secara akademis maupun karakter. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat dirasakan:

1. Mengembangkan Rasa Percaya Diri

Bagi banyak anak, berdiri di depan orang lain adalah tantangan besar. Melalui Bintang Juara Bersinar, mereka belajar melawan rasa gugup dan menemukan kepercayaan diri untuk tampil di depan umum.

2. Mengasah Kreativitas

Setiap anak diberikan kebebasan untuk memilih penampilan yang sesuai dengan bakatnya. Proses ini melatih mereka untuk berpikir kreatif dan mengekspresikan ide-ide mereka dengan cara yang unik.

3. Membangun Kerja Sama

Ketika tampil dalam kelompok, seperti drama atau paduan suara, kakak shalih-shalihah belajar pentingnya kerja sama. Mereka memahami bahwa keberhasilan tidak hanya bergantung pada diri sendiri, tetapi juga pada tim.

4. Menghargai Perbedaan

Melihat teman-teman mereka tampil dengan berbagai bakat, kakak belajar untuk menghargai keunikan setiap individu. Tidak ada penilaian, hanya apresiasi tulus terhadap usaha teman-teman mereka.

5. Menanamkan Nilai-Nilai Islami

Setiap penampilan di Bintang Juara Bersinar sering kali dikaitkan dengan nilai-nilai Islami. Misalnya, membaca puisi bertema doa, menyanyikan lagu islami, atau menampilkan drama yang menyampaikan pesan moral.

galeri Bintang Juara Bersinar SD Islam Bintang Juara

Dukungan Ayah Bunda Sangat Berarti

Ayah Bunda, keberhasilan program ini tentu tidak lepas dari dukungan orang tua di rumah. Dorongan kecil seperti membantu kakak mempersiapkan penampilannya, memberikan semangat, atau bahkan hanya mendengarkan cerita mereka sepulang sekolah bisa menjadi motivasi besar bagi mereka.

Melalui Bintang Juara Bersinar, kami percaya bahwa setiap anak adalah bintang yang memiliki hak untuk bersinar. Dengan program ini, kami berharap putra-putri Ayah Bunda tidak hanya tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan kreatif, tetapi juga berkarakter Islami yang kuat.

Terima kasih telah mempercayakan pendidikan buah hati Anda kepada kami. Mari terus mendukung mereka untuk menjadi bintang yang bersinar, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.*** (CM-MRT)

Serunya Menjelajah 4 Pos dalam Safari Alam Penuh Makna

Serunya Menjelajah 4 Pos dalam Safari Alam Penuh Makna

Ayah Bunda, Quranic Leadership Camp (QLC) masih terus berlanjut pada hari Sabtu, 30 November 2024. Kegiatan dimulai sejak dini hari dengan Qiyamul Lail, Salat Subuh dan senam bersama. Selanjutnya, kakak shalih-shalihah bersiap untuk mengikuti SAPA (Safari Alam Penuh Makna). siapa

Dalam Safari Alam kali ini, kakak shalih-shalihah SD Islam Bintang Juara diajak menjelajahi empat pos yang dirancang khusus untuk mengasah keterampilan, menambah wawasan, sekaligus menanamkan nilai-nilai spiritual.

Tantangan 4 Pos pada Safari Alam Penuh Makna

Safari ini bukan sekadar petualangan biasa, tetapi sebuah perjalanan penuh makna yang menggabungkan elemen kepramukaan, tantangan fisik, serta pembelajaran islami. Yuk, kita simak keseruannya!

Pos Pintu Kemenangan: Menemukan Jati Diri Pramuka

Pos pertama, Pintu Kemenangan, menjadi awal perjalanan yang menyenangkan. Di sini, kakak shalih-shalihah belajar tentang atribut seragam Pramuka, mulai dari topi, setangan leher, hingga lambang Dasa Dharma. Materi ini mengajarkan mereka pentingnya kerapihan dan kebanggaan mengenakan atribut Pramuka yang penuh nilai luhur.

Tantangannya pun tidak kalah seru. Kakak diminta untuk mempraktikkan dan melafalkan Surah An-Nasr menggunakan metode Kauny. Dengan pendekatan ini, mereka menghafal Al-Qur’an sambil memahami maknanya, menjadikan pengalaman ini bukan sekadar latihan, tetapi juga ibadah.

Melihat antusiasme mereka dalam tantangan ini, jelas bahwa semangat juang di Pintu Kemenangan menjadi langkah awal yang sangat berkesan.

Pos Cahaya Tasbih: Cahaya Ilmu di Tengah Alam

Perjalanan berlanjut ke Pos Cahaya Tasbih, di mana kakak shalih-shalihah diajak mendalami ilmu alam dengan kegiatan Jelajah Jawa Tengah untuk penggalang dan menaksir ukuran pohon bagi siaga. Melalui kegiatan ini, mereka belajar lebih dekat dengan lingkungan sekaligus melatih kepekaan terhadap ciptaan Allah SWT.

Tantangan kali ini adalah menyusun puzzle Surah An-Nasr dengan metode Kauny. Tangan-tangan kecil mereka cekatan menyusun potongan puzzle sambil mengingat setiap ayat. Proses ini menanamkan semangat kolaborasi dan konsentrasi, sambil tetap menghadirkan nilai islami di setiap langkahnya.

Tak hanya bermain, di pos ini kakak juga belajar tentang pentingnya berdzikir dan bersyukur atas nikmat Allah, yang diwakili melalui cahaya tasbih.

galeri SAPA QLC SD Islam Bintang Juara

Pos Pintu Istighfar: Melatih Ketangkasan dan Ketelitian

Di Pos Pintu Istighfar, kakak shalih-shalihah menghadapi tantangan yang memacu adrenalin. Dengan tema kepramukaan pionering untuk penggalang dan simpul untuk siaga, mereka belajar membuat struktur sederhana yang melatih ketelitian dan keterampilan teknis.

Namun, tantangan terbesarnya adalah mengeluarkan bola dari dalam kerangka besi menggunakan sumpit. Wah, Ayah Bunda, bisa dibayangkan bagaimana keseruannya, bukan? Dengan sabar dan penuh konsentrasi, kakak berusaha menyelesaikan tugas ini. Aktivitas ini mengajarkan mereka pentingnya kerja sama, kesabaran, dan strategi yang matang untuk mencapai tujuan.

Di akhir sesi, mereka diajak merenung tentang makna istighfar sebagai bentuk introspeksi dan permohonan ampun kepada Allah atas segala khilaf.

Pos Jejak Hijrah: Tantangan Penuh Semangat

Pos terakhir, Jejak Hijrah, menghadirkan tantangan yang paling menantang fisik dan mental. Kakak shalih-shalihah belajar berbagai kode sandi, seperti sandi kotak 1, sandi koordinat merah putih, dan morse untuk penggalang, serta sandi kotak 1 untuk siaga. Materi ini melatih logika dan daya ingat mereka.

Setelah itu, mereka menghadapi serangkaian tantangan fisik yang seru:

  • Estafet air, melatih ketangkasan dan koordinasi.
  • Mengisi paralon berisi bola dengan air, yang memadukan kerja sama dan kreativitas.
  • Sarang laba-laba, di mana mereka harus melewati rintangan tanpa menyentuh tali, mengajarkan ketelitian dan keseimbangan.
  • Mengambil bendera dengan merayap, sebuah tantangan yang melatih ketangkasan dan ketekunan.

Setiap tantangan dirancang untuk mencerminkan nilai hijrah—proses perbaikan diri yang terus-menerus menuju kebaikan. Kakak shalih-shalihah pun menyadari bahwa perjalanan menuju perubahan memerlukan usaha, kerja keras, dan kesabaran.

Pelajaran dari Safari Alam

Safari Alam kali ini tidak hanya sekadar petualangan di tengah alam, tetapi juga perjalanan spiritual dan edukasi yang penuh makna. Setiap pos dirancang untuk mengajarkan anak-anak tentang:

  • Kepramukaan: Menanamkan nilai kedisiplinan, kemandirian, dan tanggung jawab.
  • Spiritualitas: Membawa mereka lebih dekat kepada Allah SWT melalui hafalan Qur’an dan introspeksi diri.
  • Kerja Sama: Melalui berbagai tantangan, mereka belajar pentingnya kolaborasi dan saling mendukung dalam tim.
  • Ketangguhan: Menyelesaikan tantangan fisik yang melatih daya juang dan ketekunan.

Terima Kasih, Ayah Bunda

Dukungan Ayah Bunda dalam mempersiapkan kakak untuk kegiatan ini sungguh berarti. Melalui Safari Alam ini, kakak shalih-shalihah belajar tidak hanya untuk menjadi individu yang cerdas dan tangguh, tetapi juga insan yang berakhlak mulia.

Semoga semangat yang mereka bawa dari Safari Alam Penuh Maknan ini dapat terus menyala dalam keseharian mereka. Sampai bertemu di petualangan QLC berikutnya, Ayah Bunda!

Menggali Makna Upacara Api Unggun QLC Bersama KOPI yang Hangat

Menggali Makna Upacara Api Unggun QLC Bersama KOPI yang Hangat

Quranic Leadership Camp (QLC) tahun pelajaran 2024-2025 kembali menjadi momen tak terlupakan bagi kakak shalih-shalihah SD Islam Bintang Juara. Setelah pada siang hari kakak shalih-shalihah melakukan latihan baris-berbaris, saatnya untuk mengintip kesyahduan kegiatan inti di malam hari.

Salah satu acara yang paling dinanti adalah Upacara Api Unggun, sebuah tradisi penuh makna yang selalu ditunggu-tunggu. Namun, pengalaman tahun sebelumnya mengajarkan banyak hal. Karena hujan deras, upacara terpaksa digeser ke waktu Subuh.

Tahun ini, tema tadabbur yang diambil dari Surah An-Nashr, yang berarti “pertolongan,” menjadi pengingat bahwa pertolongan Allah SWT selalu hadir di saat yang tepat. Ketika gerimis kecil sempat menyapa di awal malam, semua berdoa agar Allah memberikan cuaca cerah. Alhamdulillah, doa itu terjawab. Gerimis berhenti, dan malam menjadi saksi indahnya kobaran api unggun yang dinyalakan dengan penuh hikmah.

Upacara Api Unggun Penuh Nilai dan Inspirasi

Upacara Api Unggun dimulai dengan lancar, dipandu oleh Kak Nabila Hayu sebagai pembawa acara dan Kak Attaar sebagai pemimpin upacara. Sepuluh kakak shalih-shalihah membawa obor, melambangkan Dasa Dharma Pramuka, yang dibacakan satu per satu dengan penuh semangat oleh:

  • Kak Fillah
  • Kak Farabi
  • Kak Jibril
  • Kak Kael
  • Kak Aqasha
  • Kak Adiba
  • Kak Sachi
  • Kak Kayla
  • Kak Naina
  • Kak Keyna

Setiap kali satu dharma selesai dibacakan, obor dinyalakan dan diberikan kepada teman di sebelahnya, hingga semua obor menyala. Momen ini menggambarkan semangat persaudaraan yang menyala terang seperti obor-obor kecil yang akhirnya menyatu menjadi kobaran api unggun.

Api unggun akhirnya dinyalakan, menerangi lapangan seluas 3000 meter. Peserta upacara meneriakkan Tepuk Pramuka dan menyanyikan lagu “Api Kita Sudah Menyala,” menciptakan suasana hangat penuh kebersamaan.

galeri upacara api unggun QLC SD Islam Bintang Juara

Sekapur Sirih tentang semangat Pramutara layaknya api unggun yang menyala dalam kegelapan malam, menjadikan bumi pertiwi jaya, dibacakan penuh semangat oleh Kak Nadhif. Semakin menambah syahdunya malam itu.

Bu Ni’mah, selaku pembina upacara, memberikan amanah penuh makna. Beliau mengingatkan:

“Kita punya kemampuan, tapi ada batasan. Allah sudah mengatur batasan-batasan kita sebagai manusia. Ikhtiar tanpa bergantung pada pertolongan Allah tidak akan membawa hasil. Jangan pernah merasa kita berdiri tanpa aturan dan tanpa penghuni di tempat ini.”

Amanah ini menjadi pengingat bahwa manusia, meski memiliki banyak keinginan dan rencana, harus tetap tawakal kepada Allah SWT.

Upacara ditutup dengan doa penuh khidmat yang dipimpin oleh Kak Syabil, membawa rasa syukur mendalam di hati setiap peserta.

Bukan Sembarang KOPI

Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan KOPI, yang merupakan akronim dari Kompetisi Pentas Seni. Jangan terkecoh, Ayah Bunda, ini bukan minuman hitam yang biasa diseduh hangat-hangat, tetapi sebuah panggung kreativitas tempat kakak shalih-shalihah menunjukkan hasil latihan selama berminggu-minggu.

KOPI menjadi kesempatan bagi peserta QLC untuk mengekspresikan diri mereka melalui seni. Bagi Ayah Bunda yang sempat menyaksikan siaran langsung di Instagram SD Islam Bintang Juara, pastinya setuju bahwa penampilan anak-anak luar biasa!

Berikut urutan penampilan pada sesi KOPI:

  • Kelompok Kak Fillah menampilkan puisi dan menyanyikan Hymne Pramuka.
  • Kelompok Kak Nadya melantunkan Surah An-Nashr menggunakan metode Kauny yang indah.
  • Kelompok Kak Sachi juga menampilkan Surah An-Nashr dengan metode Kauny.
  • Kelompok Kak Dea memukau dengan tarian Wonderland Indonesia, yang kaya budaya.
  • Kelompok Kak Attaar menyanyikan Hymne Pramuka dan lagu daerah Gundul Pacul.
  • Kelompok Kak Adrian melantunkan Hymne Pramuka.
  • Kelompok Kak Firman menampilkan puisi dan menyanyikan lagu patriotik Tanah Airku.
  • Kelompok Kak Dinka menghibur dengan pertunjukan drama yang kreatif.
  • Kelompok Kak Kayla menampilkan tari kreasi yang penuh energi.
  • Kelompok Kak Ade menutup KOPI dengan pertunjukan drama.

Tak hanya itu, setiap kelompok juga menampilkan yel-yel kreatif yang membakar semangat. Suasana pun penuh keceriaan, tawa, dan kebanggaan.

galeri kompetisi pentas seni QLC SD Islam Bintang Juara

Makna di Balik Api dan Seni

Upacara Api Unggun dan KOPI tidak hanya sekadar kegiatan rutin dalam QLC, tetapi sebuah perjalanan untuk mengasah nilai-nilai penting. Dari Api Unggun, kakak shalih-shalihah belajar tentang arti semangat yang terus menyala meski di tengah kegelapan. Dari KOPI, mereka belajar mengekspresikan bakat, menjalin kerja sama, dan menghargai proses.

Terima Kasih, Ayah Bunda!

Partisipasi dan dukungan Ayah Bunda, baik dalam mempersiapkan anak-anak maupun menyaksikan proses mereka, sangat berarti bagi kami. Bersama, kita terus mendidik kakak shalih-shalihah menjadi generasi yang unggul, kreatif, dan berakhlak mulia.

Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi untuk terus menyemarakkan semangat belajar dan berkarya. Sampai bertemu di QLC berikutnya dengan cerita-cerita seru lainnya, Ayah Bunda!*** (CM-MRT)

Yuk Kenali 7 Manfaat Belajar Baris-Berbaris untuk Menumbuhkan Karakter Anak

Yuk Kenali 7 Manfaat Belajar Baris-Berbaris untuk Menumbuhkan Karakter Anak

Baris-berbaris adalah salah satu kegiatan yang identik dengan kepramukaan. Dalam kegiatan Quranic Leadership Camp (QLC) TP. 2024-2025 hari pertama (Jum’at, 29 November 2024), baris-berbaris juga menjadi salah satu agenda yang diramu dalam sesi bernama Leadership Games.

Mengetahui banyaknya manfaat baris-berbaris bagi kakak shalih-shalihah, menjadikan alasan mengapa sesi ini selalu ada dalam setiap kegiatan kepramukaan. Alhamdulillah, kakak shalih-shalihah Pramutara (Pramuka Bintang Juara) jenjang Siaga dan Penggalang sesi Leadership Games bersama kakak dari PENERBAD. Salah satu agenda pentingnya adalah latihan baris-berbaris, yang bukan hanya mengasah fisik, tetapi juga membentuk karakter dan kepemimpinan.

7 Manfaat Baris-Berbaris untuk Mengembangkan Karakter Positif Anak

Hampir sebagian besar anak selalu merasa malas ketika harus memulai kegiatan ini. Apakah Ayah Bunda semasa sekolah juga termasuk yang menghindari kegiatan baris-berbaris?

Namun di balik semua aturan yang ada, baris-berbaris sangat bermanfaat dalam membentuk karakter kakak shalih-shalihah. Apa saja manfaat yang bisa kakak shalih-shalihah dapatkan dari latihan baris-berbaris ini?

1. Melatih Disiplin

Latihan baris-berbaris memerlukan ketaatan pada perintah dan konsistensi dalam melaksanakan instruksi. Kakak shalih-shalihah diajarkan untuk mendengarkan, memahami, dan mempraktikkan perintah dengan tepat.

Kebiasaan ini melatih mereka menjadi individu yang disiplin, baik dalam konteks kegiatan Pramuka maupun dalam kehidupan sehari-hari. Melalui latihan ini, kakak belajar bahwa disiplin adalah kunci keberhasilan, baik dalam kelompok maupun individu.

2. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab

Dalam baris-berbaris, setiap anggota memiliki peran penting. Kesalahan satu orang dapat memengaruhi kekompakan kelompok.

Hal ini mengajarkan anak-anak untuk bertanggung jawab terhadap tugas mereka, sehingga mereka tidak hanya fokus pada diri sendiri tetapi juga peduli terhadap keberhasilan bersama. Kakak diajarkan untuk saling mendukung dan memastikan setiap anggota memahami tugasnya, membangun rasa tanggung jawab kolektif.

3. Mengembangkan Kemampuan Kepemimpinan

Saat berlatih baris-berbaris, ada posisi seperti pemimpin barisan atau komandan. Kakak yang diberi kesempatan untuk memimpin, belajar bagaimana memberikan instruksi dengan jelas dan tegas.

Mereka juga belajar bagaimana menjadi panutan bagi teman-temannya. Hal ini menjadi bagian dari pembentukan jiwa kepemimpinan yang akan sangat berguna bagi anak-anak di masa depan.

galeri leadership games QLC SD Islam Bintang Juara

4. Meningkatkan Kerjasama dan Kekompakan Tim

Baris-berbaris tidak dapat dilakukan secara individual. Kakak shalih-shalihah diajarkan untuk bergerak secara serentak dan harmonis sebagai satu tim. Mereka belajar pentingnya komunikasi dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Kegiatan ini mengajarkan kakak untuk saling mendukung dan memahami bahwa keberhasilan tidak hanya tergantung pada satu individu, tetapi juga pada kekompakan seluruh tim.

5. Membentuk Ketahanan Fisik dan Mental

Gerakan-gerakan dalam baris-berbaris, seperti berdiri tegap, berjalan, atau menghormat, melibatkan konsentrasi dan stamina. Latihan ini melatih ketahanan fisik dan membentuk mental yang kuat.

Kakak shalih-shalihah belajar untuk menghadapi tantangan fisik tanpa mengeluh, yang membantu mereka menjadi individu yang lebih tangguh.

6. Menanamkan Sikap Hormat dan Patuh

Melalui baris-berbaris, kakak belajar untuk menghormati pemimpin dan mematuhi instruksi yang diberikan. Sikap ini membentuk karakter anak menjadi lebih sopan dan menghargai aturan.

Selain itu, mereka juga diajarkan nilai-nilai penting seperti hormat kepada kakak pembina, teman, dan lingkungan sekitarnya.

7. Melatih Konsentrasi dan Fokus

Baris-berbaris membutuhkan konsentrasi penuh untuk mendengarkan instruksi dan melakukannya dengan tepat. Hal ini melatih kakak untuk fokus pada tugas yang sedang dihadapi, sebuah keterampilan yang sangat penting untuk kesuksesan dalam pendidikan maupun kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Latihan baris-berbaris tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga membentuk karakter anak menjadi lebih disiplin, bertanggung jawab, dan mampu bekerja sama. Dalam kegiatan Quranic Leadership Camp, momen berlatih baris-berbaris bersama kakak dari PENERBAD menjadi salah satu sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dan kekompakan pada kakak shalih-shalihah Pramuka Siaga dan Penggalang.

Dengan berlatih baris-berbaris, kakak shalih-shalihah tidak hanya siap menjadi pramuka yang unggul, tetapi juga generasi Muslim yang disiplin, bertanggung jawab, dan mampu menjadi pemimpin di masa depan. Di Sekolah Islam Bintang Juara, setiap anak adalah bintang yang bersinar, dan mereka berhak menjadi juara dalam setiap aspek kehidupan.*** (CM-MRT)

Cerita QLC Bagian Dua: Materi Keputrian dari Bu Ni’mah untuk Kakak Shalihah

Cerita QLC Bagian Dua: Materi Keputrian dari Bu Ni’mah untuk Kakak Shalihah

Salah satu kegiatan dalam Quranic Leadership Camp (QLC) 2024 SD Islam Bintang Juara pada Jum’at, 29 November 2024 adalah materi keputrian. Materi ini disampaikan langsung oleh Bu Ni’mah selaku Kepala Sekolah. Diambil dari kitab Riyadhus Shalihin, Bu Ni’mah menyampaikan materi ini sebelum kakak shalih-shalihah memulai Salat Zuhur.

Sementara kakak shalih beranjak ke masjid untuk melaksanakan Salat Jumat, Bu Ni’mah mengajak kakak shalihah melingkar di Ruang Connecting Lantai 1. Dengan bahasa yang ringan dan santai, Bu Ni’mah menyampaikan ilmu fiqih terkait aurat, haid, tata cara mandi besar kepada kakak shalih-shalihah.
Walau bahasannya cukup berat, karena disampaikan dengan cara yang asyik, juga ekspresi dan gestur yang hidup, kakak shalihah insyaAllah mampu menerima materinya dengan lebih mudah. Penasaran pesan-pesan apa saja yang disampaikan bu Ni’mah dalam materi keputrian, Ayah Bunda?

Tiga Hal Penting dalam Materi Keputrian

Pada sesi sebelum Salat Zuhur ini, Bu Ni’mah menitikberatkan pentingnya muslimah untuk belajar fiqih. Karena sebagai seorang perempuan, dari ujung rambut hingga ujung kaki ada banyak hal yang harus dijaga.

Bersyukurnya agama Islam telah memberikan aturan yang jelas tentang bagaimana muslimah menjaga dirinya. Dalam waktu yang cukup singkat, namun banyak sekali hikmah yang bisa dicatat dalam materi keputrian yang disampaikan bu Ni’mah siang ini.

1. Menjadi Muslimah Cerdas

Pada bagian pertama materi keputrian, Bu Ni’mah menyampaikan pentingnya menjadi muslimah yang cerdas. Yaitu muslimah yang tidak FOMO (Fear of Missing Out) alias suka ikut-ikutan tren. Sementara dalam Islam sudah jelas ada aturannya.

Dalam beberapa hadis juga disampaikan larangan untuk menyerupai orang kafir, salah satunya dalam Hadis Riwayat Abu Dawud dan Hasan;
Dari Ibn Umar beliau berkata, “Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka.

Dalam hal ini, bu Ni’mah berpesan agar kakak shalihah berhati-hati ketika menyukai lagu-lagu barat, Korea atau Jepang. Terutama ketika kakak shalihah tidak memahami makna lagunya, karena ada lagu-lagu yang liriknya berisi tentang kemaksiatan.

2. Belajar Memakai Jilbab Segi Empat

Selanjutnya, Bu Ni’mah juga mengajak kakak shalihah, terutama yang sudah Kelas 6 dan bersiap untuk masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi, belajar cara mengenakan jilbab segi empat yang tepat. Pertama, kakak wajib mengenakan ciput. Selain agar rambut bagian depan tidak keluar, ciput juga membantu menahan rambut bagian belakang tergerai. Bu Ni’mah memberikan tips kepada kakak shalihah untuk mengikat rambutnya lalu dimasukkan ke dalam ciput. Bagi kakak shalihah yang memiliki rambut panjang, rambutnya bisa digelung dan dirapikan ke dalam ciput.

Hal ini agar rambut bagian belakang kakak shalihah tidak mengintip, atau malah keluar dari jilbab. Rambut adalah bagian dari aurat perempuan, sehingga harus dipastikan rambut tidak boleh terlihat.

Kedua, kencangkan jilbab di bagian bawah dagu dengan jarum pentul atau peniti. Pastikan bagian ujung depan jilbab tidak menutup wajah. Muslimah memang perlu memiliki rasa malu, tetapi ada tempat dan waktunya.

Ketiga, kakak bisa menarik jilbab ke sisi bahu kanan atau kiri. Lalu kaitkan dengan peniti. Bu Ni’mah berpesan agar kakak shalihah tidak menggunakan jilbab dengan cara dililit di leher, pastikan panjang jilbab selalu menutup dada.

Bu Ni’mah juga membagikan tips lainnya terkait cara mengenakan jilbab segi empat. Di beberapa pondok tertentu, ada aturan yang melarang santrinya mengenakan jilbab yang ditarik ke bahu kanan/ kiri.

Agar aurat tetap terjaga, pastikan jangan ditali bagian bawah, tapi berikan peniti di bagian jilbab yang menjuntai. Sehingga saat kakak sedang beraktivitas, aurat tidak terlihat.

Pakai jilbab memang panas, kak… tapi lebih panas lagi api neraka,” ujar Bu Ni’mah saat menuntaskan bahasan tentang cara mengenakan jilbab segi empat yang tepat.

galeri materi keputrian QLC

3. Aturan Memotong Rambut untuk Perempuan

Masih berkaitan dengan aurat, Bu Ni’mah juga membagikan pesan penting terkait rambut. “Lebih baik kakak shalihah memotong rambutnya di rumah, daripada di salon. Kecuali kakak bisa memastikan salon tersebut amanah dalam menjaga rambut kita yang telah terpotong tersebut,” kalimat Bu Ni’mah sebagai pengantar bahasan berikutnya dalam materi keputrian.

Rambut perempuan juga merupakan aurat, oleh karenanya penting untuk menjaganya, termasuk saat akan memotongnya. Bu Ni’mah berbagi pengalaman bagaimana beliau diajarkan oleh ayahnya cara menjaga rambut yang telah dipotong.

Setelah rambut dipotong, potongan rambut tersebut dikumpulkan lalu dikubur. Saat menguburnya, ada doa yang harus dibacakan. Bu Ni’mah juga mengajarkan kakak tentang doa ini. Seperti apa doanya? Coba Ayah Bunda bisa mengajak kakak shalihah untuk recalling ya, kira-kira kakak shalihah ingat tidak ya doa yang sudah diajarkan Bu Ni’mah ini.

4. Aturan Haid dan Tata Cara Mandi Besar

Di ujung materi keputrian, kak Adlina bertanya tentang hukum rambut yang rontok saat sedang haid. Dari pertanyaan tersebut, Bu Ni’mah lalu membahas sedikit tentang haid dan tata cara mandi besar.

Bu Ni’mah menyampaikan bahwa penting bagi kakak shalihah mencatat kapan haid dimulai. Bukan hanya tanggal, tetapi juga jam haid tersebut dimulai.
Apabila setelah hari kelima belas dari haid pertama, darah masih mengalir, maka darah tersebut dihukumi sebagai darah istiadhoh. Artinya, kakak shalihah tetap harus melaksanakan salat meski darah masih mengalir.

Bu Ni’mah juga menyampaikan penting bagi kakak shalihah untuk mengumpulkan rambut yang rontok, dan kuku yang dipotong saat sedang haid. Nanti ketika sudah dalam keadaan bersih, dan akan melaksanakan mandi junub, potongan rambut dan kuku tersebut bisa ikut disucikan.

Terkait mandi besar, bu Ni’mah juga berpesan bahwa air yang digunakan untuk membasahi rambut dan tubuh haruslah dalam kondisi mengalir. Oleh karenanya, berhati-hati apabila kakak shalihah mandi menggunakan bak atau ember. Apabila airnya tidak sejumlah dua kulah, maka air tersebut masuk kategori dalam air musta’mal. Air ini dihukumi sebagai air yang suci tapi tidak bisa mensucikan.

Bagi yang tidak memiliki shower di rumahnya, Bu Ni’mah menyarankan untuk mandi di bawah kran yang dinyalakan. Hal itu jauh lebih aman dalam mensucikan.

Tak lupa Bu Ni’mah juga mengajarkan doa yang harus dibaca saat melakukan mandi besar usai tuntas haid, yaitu;

Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta’aalaa.

Artinya, “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’ala.”

Demikian sepenggal cerita Quranic Leadership Camp bagian dua tentang materi keputrian yang bisa kami bagikan. Semoga bermanfaat dan nantikan cerita keseruan QLC selanjutnya, Ayah Bunda!***(CM-MRT)