fbpx

Quranic Leadership Camp (QLC) tahun pelajaran 2024-2025 kembali menjadi momen tak terlupakan bagi kakak shalih-shalihah SD Islam Bintang Juara. Setelah pada siang hari kakak shalih-shalihah melakukan latihan baris-berbaris, saatnya untuk mengintip kesyahduan kegiatan inti di malam hari.

Salah satu acara yang paling dinanti adalah Upacara Api Unggun, sebuah tradisi penuh makna yang selalu ditunggu-tunggu. Namun, pengalaman tahun sebelumnya mengajarkan banyak hal. Karena hujan deras, upacara terpaksa digeser ke waktu Subuh.

Tahun ini, tema tadabbur yang diambil dari Surah An-Nashr, yang berarti “pertolongan,” menjadi pengingat bahwa pertolongan Allah SWT selalu hadir di saat yang tepat. Ketika gerimis kecil sempat menyapa di awal malam, semua berdoa agar Allah memberikan cuaca cerah. Alhamdulillah, doa itu terjawab. Gerimis berhenti, dan malam menjadi saksi indahnya kobaran api unggun yang dinyalakan dengan penuh hikmah.

Upacara Api Unggun Penuh Nilai dan Inspirasi

Upacara Api Unggun dimulai dengan lancar, dipandu oleh Kak Nabila Hayu sebagai pembawa acara dan Kak Attaar sebagai pemimpin upacara. Sepuluh kakak shalih-shalihah membawa obor, melambangkan Dasa Dharma Pramuka, yang dibacakan satu per satu dengan penuh semangat oleh:

  • Kak Fillah
  • Kak Farabi
  • Kak Jibril
  • Kak Kael
  • Kak Aqasha
  • Kak Adiba
  • Kak Sachi
  • Kak Kayla
  • Kak Naina
  • Kak Keyna

Setiap kali satu dharma selesai dibacakan, obor dinyalakan dan diberikan kepada teman di sebelahnya, hingga semua obor menyala. Momen ini menggambarkan semangat persaudaraan yang menyala terang seperti obor-obor kecil yang akhirnya menyatu menjadi kobaran api unggun.

Api unggun akhirnya dinyalakan, menerangi lapangan seluas 3000 meter. Peserta upacara meneriakkan Tepuk Pramuka dan menyanyikan lagu “Api Kita Sudah Menyala,” menciptakan suasana hangat penuh kebersamaan.

galeri upacara api unggun QLC SD Islam Bintang Juara

Sekapur Sirih tentang semangat Pramutara layaknya api unggun yang menyala dalam kegelapan malam, menjadikan bumi pertiwi jaya, dibacakan penuh semangat oleh Kak Nadhif. Semakin menambah syahdunya malam itu.

Bu Ni’mah, selaku pembina upacara, memberikan amanah penuh makna. Beliau mengingatkan:

“Kita punya kemampuan, tapi ada batasan. Allah sudah mengatur batasan-batasan kita sebagai manusia. Ikhtiar tanpa bergantung pada pertolongan Allah tidak akan membawa hasil. Jangan pernah merasa kita berdiri tanpa aturan dan tanpa penghuni di tempat ini.”

Amanah ini menjadi pengingat bahwa manusia, meski memiliki banyak keinginan dan rencana, harus tetap tawakal kepada Allah SWT.

Upacara ditutup dengan doa penuh khidmat yang dipimpin oleh Kak Syabil, membawa rasa syukur mendalam di hati setiap peserta.

Bukan Sembarang KOPI

Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan KOPI, yang merupakan akronim dari Kompetisi Pentas Seni. Jangan terkecoh, Ayah Bunda, ini bukan minuman hitam yang biasa diseduh hangat-hangat, tetapi sebuah panggung kreativitas tempat kakak shalih-shalihah menunjukkan hasil latihan selama berminggu-minggu.

KOPI menjadi kesempatan bagi peserta QLC untuk mengekspresikan diri mereka melalui seni. Bagi Ayah Bunda yang sempat menyaksikan siaran langsung di Instagram SD Islam Bintang Juara, pastinya setuju bahwa penampilan anak-anak luar biasa!

Berikut urutan penampilan pada sesi KOPI:

  • Kelompok Kak Fillah menampilkan puisi dan menyanyikan Hymne Pramuka.
  • Kelompok Kak Nadya melantunkan Surah An-Nashr menggunakan metode Kauny yang indah.
  • Kelompok Kak Sachi juga menampilkan Surah An-Nashr dengan metode Kauny.
  • Kelompok Kak Dea memukau dengan tarian Wonderland Indonesia, yang kaya budaya.
  • Kelompok Kak Attaar menyanyikan Hymne Pramuka dan lagu daerah Gundul Pacul.
  • Kelompok Kak Adrian melantunkan Hymne Pramuka.
  • Kelompok Kak Firman menampilkan puisi dan menyanyikan lagu patriotik Tanah Airku.
  • Kelompok Kak Dinka menghibur dengan pertunjukan drama yang kreatif.
  • Kelompok Kak Kayla menampilkan tari kreasi yang penuh energi.
  • Kelompok Kak Ade menutup KOPI dengan pertunjukan drama.

Tak hanya itu, setiap kelompok juga menampilkan yel-yel kreatif yang membakar semangat. Suasana pun penuh keceriaan, tawa, dan kebanggaan.

galeri kompetisi pentas seni QLC SD Islam Bintang Juara

Makna di Balik Api dan Seni

Upacara Api Unggun dan KOPI tidak hanya sekadar kegiatan rutin dalam QLC, tetapi sebuah perjalanan untuk mengasah nilai-nilai penting. Dari Api Unggun, kakak shalih-shalihah belajar tentang arti semangat yang terus menyala meski di tengah kegelapan. Dari KOPI, mereka belajar mengekspresikan bakat, menjalin kerja sama, dan menghargai proses.

Terima Kasih, Ayah Bunda!

Partisipasi dan dukungan Ayah Bunda, baik dalam mempersiapkan anak-anak maupun menyaksikan proses mereka, sangat berarti bagi kami. Bersama, kita terus mendidik kakak shalih-shalihah menjadi generasi yang unggul, kreatif, dan berakhlak mulia.

Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi untuk terus menyemarakkan semangat belajar dan berkarya. Sampai bertemu di QLC berikutnya dengan cerita-cerita seru lainnya, Ayah Bunda!*** (CM-MRT)