by admin admin | Dec 6, 2024 | Berita, Edukasi, Kegiatan Siswa
Ayah Bunda, apa yang terlintas di benak saat mendengar kata “Bersinar”? Bagi SD Islam Bintang Juara, bersinar adalah simbol dari setiap anak yang memiliki potensi luar biasa. Dalam semangat itulah, program Bintang Juara Bersinar hadir, menjadi wadah bagi siswa-siswi untuk bersinar sesuai bakat dan minat mereka.
Program yang digelar setiap hari Jumat ini menjadi salah satu kegiatan unggulan di sekolah kami, bergantian dengan Jumat Bersih, Jumat Sehat, dan Jumat Literasi. Melalui Bintang Juara Bersinar, anak-anak tidak hanya menampilkan kreativitas mereka, tetapi juga belajar untuk lebih percaya diri dan saling menghargai.
Apa Itu Bintang Juara Bersinar?
Bintang Juara Bersinar adalah program rutin yang dilakukan secara bergilir oleh masing-masing kelas. Setiap Jumat, satu kelas mendapat giliran untuk tampil di depan teman-teman mereka. Di sini, setiap anak bebas menunjukkan bakatnya, seperti:
- Bernyanyi dengan penuh percaya diri.
- Menari mengiringi alunan musik yang ceria.
- Membacakan puisi yang penuh makna.
- Menampilkan drama dengan cerita yang inspiratif
- dsb.
Tujuan dari program ini sederhana namun bermakna: memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk tampil, berekspresi, dan mengenali potensi mereka sejak dini.
Cerita di Balik Panggung Bintang Juara Bersinar
Bayangkan suasana hari Jumat yang hangat di area connecting SD Islam Bintang Juara. Kakak shalih-shalihah dari kelas yang mendapat giliran tampil berkumpul dengan semangat yang membara. Sebagian membawa alat musik, kostum, atau perlengkapan pentas, sementara yang lain mempersiapkan diri dengan doa.
Pada Bulan November lalu, di mana Hari Guru Nasional dirayakan, kakak Kelas 2B memiliki inisiatif untuk menampilkan beberapa karya seni yang dipersembahkan khusus untuk para guru. Setiap gerakan, lagu, dan senyuman yang kakak shalih-shalihah tampilkan adalah hasil dari latihan tak kenal lelah. Sore demi sore, mereka mengulang, memperbaiki, dan terus berusaha memberikan yang terbaik.
Hingga akhirnya, hari yang dinanti tiba. Dengan keberanian dan percaya diri, mereka tampil di hadapan teman-teman dan guru, memberikan persembahan yang bermakna dan tak terlupakan. Ayah Bunda, siapa yang tidak bangga melihat kakak shalih-shalihah belajar bekerja sama dan menyampaikan pesan penting melalui seni?
Manfaat dari Program Bintang Juara Bersinar
Ayah Bunda, program ini dirancang dengan penuh perhatian untuk memberikan manfaat besar bagi perkembangan siswa, baik secara akademis maupun karakter. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat dirasakan:
1. Mengembangkan Rasa Percaya Diri
Bagi banyak anak, berdiri di depan orang lain adalah tantangan besar. Melalui Bintang Juara Bersinar, mereka belajar melawan rasa gugup dan menemukan kepercayaan diri untuk tampil di depan umum.
2. Mengasah Kreativitas
Setiap anak diberikan kebebasan untuk memilih penampilan yang sesuai dengan bakatnya. Proses ini melatih mereka untuk berpikir kreatif dan mengekspresikan ide-ide mereka dengan cara yang unik.
3. Membangun Kerja Sama
Ketika tampil dalam kelompok, seperti drama atau paduan suara, kakak shalih-shalihah belajar pentingnya kerja sama. Mereka memahami bahwa keberhasilan tidak hanya bergantung pada diri sendiri, tetapi juga pada tim.
4. Menghargai Perbedaan
Melihat teman-teman mereka tampil dengan berbagai bakat, kakak belajar untuk menghargai keunikan setiap individu. Tidak ada penilaian, hanya apresiasi tulus terhadap usaha teman-teman mereka.
5. Menanamkan Nilai-Nilai Islami
Setiap penampilan di Bintang Juara Bersinar sering kali dikaitkan dengan nilai-nilai Islami. Misalnya, membaca puisi bertema doa, menyanyikan lagu islami, atau menampilkan drama yang menyampaikan pesan moral.
Dukungan Ayah Bunda Sangat Berarti
Ayah Bunda, keberhasilan program ini tentu tidak lepas dari dukungan orang tua di rumah. Dorongan kecil seperti membantu kakak mempersiapkan penampilannya, memberikan semangat, atau bahkan hanya mendengarkan cerita mereka sepulang sekolah bisa menjadi motivasi besar bagi mereka.
Melalui Bintang Juara Bersinar, kami percaya bahwa setiap anak adalah bintang yang memiliki hak untuk bersinar. Dengan program ini, kami berharap putra-putri Ayah Bunda tidak hanya tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan kreatif, tetapi juga berkarakter Islami yang kuat.
Terima kasih telah mempercayakan pendidikan buah hati Anda kepada kami. Mari terus mendukung mereka untuk menjadi bintang yang bersinar, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.*** (CM-MRT)
by admin admin | Dec 5, 2024 | Berita, Kegiatan Siswa
Ayah Bunda, Quranic Leadership Camp (QLC) masih terus berlanjut pada hari Sabtu, 30 November 2024. Kegiatan dimulai sejak dini hari dengan Qiyamul Lail, Salat Subuh dan senam bersama. Selanjutnya, kakak shalih-shalihah bersiap untuk mengikuti SAPA (Safari Alam Penuh Makna). siapa
Dalam Safari Alam kali ini, kakak shalih-shalihah SD Islam Bintang Juara diajak menjelajahi empat pos yang dirancang khusus untuk mengasah keterampilan, menambah wawasan, sekaligus menanamkan nilai-nilai spiritual.
Tantangan 4 Pos pada Safari Alam Penuh Makna
Safari ini bukan sekadar petualangan biasa, tetapi sebuah perjalanan penuh makna yang menggabungkan elemen kepramukaan, tantangan fisik, serta pembelajaran islami. Yuk, kita simak keseruannya!
Pos Pintu Kemenangan: Menemukan Jati Diri Pramuka
Pos pertama, Pintu Kemenangan, menjadi awal perjalanan yang menyenangkan. Di sini, kakak shalih-shalihah belajar tentang atribut seragam Pramuka, mulai dari topi, setangan leher, hingga lambang Dasa Dharma. Materi ini mengajarkan mereka pentingnya kerapihan dan kebanggaan mengenakan atribut Pramuka yang penuh nilai luhur.
Tantangannya pun tidak kalah seru. Kakak diminta untuk mempraktikkan dan melafalkan Surah An-Nasr menggunakan metode Kauny. Dengan pendekatan ini, mereka menghafal Al-Qur’an sambil memahami maknanya, menjadikan pengalaman ini bukan sekadar latihan, tetapi juga ibadah.
Melihat antusiasme mereka dalam tantangan ini, jelas bahwa semangat juang di Pintu Kemenangan menjadi langkah awal yang sangat berkesan.
Pos Cahaya Tasbih: Cahaya Ilmu di Tengah Alam
Perjalanan berlanjut ke Pos Cahaya Tasbih, di mana kakak shalih-shalihah diajak mendalami ilmu alam dengan kegiatan Jelajah Jawa Tengah untuk penggalang dan menaksir ukuran pohon bagi siaga. Melalui kegiatan ini, mereka belajar lebih dekat dengan lingkungan sekaligus melatih kepekaan terhadap ciptaan Allah SWT.
Tantangan kali ini adalah menyusun puzzle Surah An-Nasr dengan metode Kauny. Tangan-tangan kecil mereka cekatan menyusun potongan puzzle sambil mengingat setiap ayat. Proses ini menanamkan semangat kolaborasi dan konsentrasi, sambil tetap menghadirkan nilai islami di setiap langkahnya.
Tak hanya bermain, di pos ini kakak juga belajar tentang pentingnya berdzikir dan bersyukur atas nikmat Allah, yang diwakili melalui cahaya tasbih.
Pos Pintu Istighfar: Melatih Ketangkasan dan Ketelitian
Di Pos Pintu Istighfar, kakak shalih-shalihah menghadapi tantangan yang memacu adrenalin. Dengan tema kepramukaan pionering untuk penggalang dan simpul untuk siaga, mereka belajar membuat struktur sederhana yang melatih ketelitian dan keterampilan teknis.
Namun, tantangan terbesarnya adalah mengeluarkan bola dari dalam kerangka besi menggunakan sumpit. Wah, Ayah Bunda, bisa dibayangkan bagaimana keseruannya, bukan? Dengan sabar dan penuh konsentrasi, kakak berusaha menyelesaikan tugas ini. Aktivitas ini mengajarkan mereka pentingnya kerja sama, kesabaran, dan strategi yang matang untuk mencapai tujuan.
Di akhir sesi, mereka diajak merenung tentang makna istighfar sebagai bentuk introspeksi dan permohonan ampun kepada Allah atas segala khilaf.
Pos Jejak Hijrah: Tantangan Penuh Semangat
Pos terakhir, Jejak Hijrah, menghadirkan tantangan yang paling menantang fisik dan mental. Kakak shalih-shalihah belajar berbagai kode sandi, seperti sandi kotak 1, sandi koordinat merah putih, dan morse untuk penggalang, serta sandi kotak 1 untuk siaga. Materi ini melatih logika dan daya ingat mereka.
Setelah itu, mereka menghadapi serangkaian tantangan fisik yang seru:
- Estafet air, melatih ketangkasan dan koordinasi.
- Mengisi paralon berisi bola dengan air, yang memadukan kerja sama dan kreativitas.
- Sarang laba-laba, di mana mereka harus melewati rintangan tanpa menyentuh tali, mengajarkan ketelitian dan keseimbangan.
- Mengambil bendera dengan merayap, sebuah tantangan yang melatih ketangkasan dan ketekunan.
Setiap tantangan dirancang untuk mencerminkan nilai hijrah—proses perbaikan diri yang terus-menerus menuju kebaikan. Kakak shalih-shalihah pun menyadari bahwa perjalanan menuju perubahan memerlukan usaha, kerja keras, dan kesabaran.
Pelajaran dari Safari Alam
Safari Alam kali ini tidak hanya sekadar petualangan di tengah alam, tetapi juga perjalanan spiritual dan edukasi yang penuh makna. Setiap pos dirancang untuk mengajarkan anak-anak tentang:
- Kepramukaan: Menanamkan nilai kedisiplinan, kemandirian, dan tanggung jawab.
- Spiritualitas: Membawa mereka lebih dekat kepada Allah SWT melalui hafalan Qur’an dan introspeksi diri.
- Kerja Sama: Melalui berbagai tantangan, mereka belajar pentingnya kolaborasi dan saling mendukung dalam tim.
- Ketangguhan: Menyelesaikan tantangan fisik yang melatih daya juang dan ketekunan.
Terima Kasih, Ayah Bunda
Dukungan Ayah Bunda dalam mempersiapkan kakak untuk kegiatan ini sungguh berarti. Melalui Safari Alam ini, kakak shalih-shalihah belajar tidak hanya untuk menjadi individu yang cerdas dan tangguh, tetapi juga insan yang berakhlak mulia.
Semoga semangat yang mereka bawa dari Safari Alam Penuh Maknan ini dapat terus menyala dalam keseharian mereka. Sampai bertemu di petualangan QLC berikutnya, Ayah Bunda!
by admin admin | Dec 4, 2024 | Artikel, Berita, Kegiatan Siswa
Quranic Leadership Camp (QLC) tahun pelajaran 2024-2025 kembali menjadi momen tak terlupakan bagi kakak shalih-shalihah SD Islam Bintang Juara. Setelah pada siang hari kakak shalih-shalihah melakukan latihan baris-berbaris, saatnya untuk mengintip kesyahduan kegiatan inti di malam hari.
Salah satu acara yang paling dinanti adalah Upacara Api Unggun, sebuah tradisi penuh makna yang selalu ditunggu-tunggu. Namun, pengalaman tahun sebelumnya mengajarkan banyak hal. Karena hujan deras, upacara terpaksa digeser ke waktu Subuh.
Tahun ini, tema tadabbur yang diambil dari Surah An-Nashr, yang berarti “pertolongan,” menjadi pengingat bahwa pertolongan Allah SWT selalu hadir di saat yang tepat. Ketika gerimis kecil sempat menyapa di awal malam, semua berdoa agar Allah memberikan cuaca cerah. Alhamdulillah, doa itu terjawab. Gerimis berhenti, dan malam menjadi saksi indahnya kobaran api unggun yang dinyalakan dengan penuh hikmah.
Upacara Api Unggun Penuh Nilai dan Inspirasi
Upacara Api Unggun dimulai dengan lancar, dipandu oleh Kak Nabila Hayu sebagai pembawa acara dan Kak Attaar sebagai pemimpin upacara. Sepuluh kakak shalih-shalihah membawa obor, melambangkan Dasa Dharma Pramuka, yang dibacakan satu per satu dengan penuh semangat oleh:
- Kak Fillah
- Kak Farabi
- Kak Jibril
- Kak Kael
- Kak Aqasha
- Kak Adiba
- Kak Sachi
- Kak Kayla
- Kak Naina
- Kak Keyna
Setiap kali satu dharma selesai dibacakan, obor dinyalakan dan diberikan kepada teman di sebelahnya, hingga semua obor menyala. Momen ini menggambarkan semangat persaudaraan yang menyala terang seperti obor-obor kecil yang akhirnya menyatu menjadi kobaran api unggun.
Api unggun akhirnya dinyalakan, menerangi lapangan seluas 3000 meter. Peserta upacara meneriakkan Tepuk Pramuka dan menyanyikan lagu “Api Kita Sudah Menyala,” menciptakan suasana hangat penuh kebersamaan.
Sekapur Sirih tentang semangat Pramutara layaknya api unggun yang menyala dalam kegelapan malam, menjadikan bumi pertiwi jaya, dibacakan penuh semangat oleh Kak Nadhif. Semakin menambah syahdunya malam itu.
Bu Ni’mah, selaku pembina upacara, memberikan amanah penuh makna. Beliau mengingatkan:
“Kita punya kemampuan, tapi ada batasan. Allah sudah mengatur batasan-batasan kita sebagai manusia. Ikhtiar tanpa bergantung pada pertolongan Allah tidak akan membawa hasil. Jangan pernah merasa kita berdiri tanpa aturan dan tanpa penghuni di tempat ini.”
Amanah ini menjadi pengingat bahwa manusia, meski memiliki banyak keinginan dan rencana, harus tetap tawakal kepada Allah SWT.
Upacara ditutup dengan doa penuh khidmat yang dipimpin oleh Kak Syabil, membawa rasa syukur mendalam di hati setiap peserta.
Bukan Sembarang KOPI
Setelah upacara selesai, acara dilanjutkan dengan KOPI, yang merupakan akronim dari Kompetisi Pentas Seni. Jangan terkecoh, Ayah Bunda, ini bukan minuman hitam yang biasa diseduh hangat-hangat, tetapi sebuah panggung kreativitas tempat kakak shalih-shalihah menunjukkan hasil latihan selama berminggu-minggu.
KOPI menjadi kesempatan bagi peserta QLC untuk mengekspresikan diri mereka melalui seni. Bagi Ayah Bunda yang sempat menyaksikan siaran langsung di Instagram SD Islam Bintang Juara, pastinya setuju bahwa penampilan anak-anak luar biasa!
Berikut urutan penampilan pada sesi KOPI:
- Kelompok Kak Fillah menampilkan puisi dan menyanyikan Hymne Pramuka.
- Kelompok Kak Nadya melantunkan Surah An-Nashr menggunakan metode Kauny yang indah.
- Kelompok Kak Sachi juga menampilkan Surah An-Nashr dengan metode Kauny.
- Kelompok Kak Dea memukau dengan tarian Wonderland Indonesia, yang kaya budaya.
- Kelompok Kak Attaar menyanyikan Hymne Pramuka dan lagu daerah Gundul Pacul.
- Kelompok Kak Adrian melantunkan Hymne Pramuka.
- Kelompok Kak Firman menampilkan puisi dan menyanyikan lagu patriotik Tanah Airku.
- Kelompok Kak Dinka menghibur dengan pertunjukan drama yang kreatif.
- Kelompok Kak Kayla menampilkan tari kreasi yang penuh energi.
- Kelompok Kak Ade menutup KOPI dengan pertunjukan drama.
Tak hanya itu, setiap kelompok juga menampilkan yel-yel kreatif yang membakar semangat. Suasana pun penuh keceriaan, tawa, dan kebanggaan.
Makna di Balik Api dan Seni
Upacara Api Unggun dan KOPI tidak hanya sekadar kegiatan rutin dalam QLC, tetapi sebuah perjalanan untuk mengasah nilai-nilai penting. Dari Api Unggun, kakak shalih-shalihah belajar tentang arti semangat yang terus menyala meski di tengah kegelapan. Dari KOPI, mereka belajar mengekspresikan bakat, menjalin kerja sama, dan menghargai proses.
Terima Kasih, Ayah Bunda!
Partisipasi dan dukungan Ayah Bunda, baik dalam mempersiapkan anak-anak maupun menyaksikan proses mereka, sangat berarti bagi kami. Bersama, kita terus mendidik kakak shalih-shalihah menjadi generasi yang unggul, kreatif, dan berakhlak mulia.
Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi untuk terus menyemarakkan semangat belajar dan berkarya. Sampai bertemu di QLC berikutnya dengan cerita-cerita seru lainnya, Ayah Bunda!*** (CM-MRT)
by admin admin | Dec 3, 2024 | Berita, Edukasi, Kegiatan Siswa
Baris-berbaris adalah salah satu kegiatan yang identik dengan kepramukaan. Dalam kegiatan Quranic Leadership Camp (QLC) TP. 2024-2025 hari pertama (Jum’at, 29 November 2024), baris-berbaris juga menjadi salah satu agenda yang diramu dalam sesi bernama Leadership Games.
Mengetahui banyaknya manfaat baris-berbaris bagi kakak shalih-shalihah, menjadikan alasan mengapa sesi ini selalu ada dalam setiap kegiatan kepramukaan. Alhamdulillah, kakak shalih-shalihah Pramutara (Pramuka Bintang Juara) jenjang Siaga dan Penggalang sesi Leadership Games bersama kakak dari PENERBAD. Salah satu agenda pentingnya adalah latihan baris-berbaris, yang bukan hanya mengasah fisik, tetapi juga membentuk karakter dan kepemimpinan.
7 Manfaat Baris-Berbaris untuk Mengembangkan Karakter Positif Anak
Hampir sebagian besar anak selalu merasa malas ketika harus memulai kegiatan ini. Apakah Ayah Bunda semasa sekolah juga termasuk yang menghindari kegiatan baris-berbaris?
Namun di balik semua aturan yang ada, baris-berbaris sangat bermanfaat dalam membentuk karakter kakak shalih-shalihah. Apa saja manfaat yang bisa kakak shalih-shalihah dapatkan dari latihan baris-berbaris ini?
1. Melatih Disiplin
Latihan baris-berbaris memerlukan ketaatan pada perintah dan konsistensi dalam melaksanakan instruksi. Kakak shalih-shalihah diajarkan untuk mendengarkan, memahami, dan mempraktikkan perintah dengan tepat.
Kebiasaan ini melatih mereka menjadi individu yang disiplin, baik dalam konteks kegiatan Pramuka maupun dalam kehidupan sehari-hari. Melalui latihan ini, kakak belajar bahwa disiplin adalah kunci keberhasilan, baik dalam kelompok maupun individu.
2. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab
Dalam baris-berbaris, setiap anggota memiliki peran penting. Kesalahan satu orang dapat memengaruhi kekompakan kelompok.
Hal ini mengajarkan anak-anak untuk bertanggung jawab terhadap tugas mereka, sehingga mereka tidak hanya fokus pada diri sendiri tetapi juga peduli terhadap keberhasilan bersama. Kakak diajarkan untuk saling mendukung dan memastikan setiap anggota memahami tugasnya, membangun rasa tanggung jawab kolektif.
3. Mengembangkan Kemampuan Kepemimpinan
Saat berlatih baris-berbaris, ada posisi seperti pemimpin barisan atau komandan. Kakak yang diberi kesempatan untuk memimpin, belajar bagaimana memberikan instruksi dengan jelas dan tegas.
Mereka juga belajar bagaimana menjadi panutan bagi teman-temannya. Hal ini menjadi bagian dari pembentukan jiwa kepemimpinan yang akan sangat berguna bagi anak-anak di masa depan.
4. Meningkatkan Kerjasama dan Kekompakan Tim
Baris-berbaris tidak dapat dilakukan secara individual. Kakak shalih-shalihah diajarkan untuk bergerak secara serentak dan harmonis sebagai satu tim. Mereka belajar pentingnya komunikasi dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Kegiatan ini mengajarkan kakak untuk saling mendukung dan memahami bahwa keberhasilan tidak hanya tergantung pada satu individu, tetapi juga pada kekompakan seluruh tim.
5. Membentuk Ketahanan Fisik dan Mental
Gerakan-gerakan dalam baris-berbaris, seperti berdiri tegap, berjalan, atau menghormat, melibatkan konsentrasi dan stamina. Latihan ini melatih ketahanan fisik dan membentuk mental yang kuat.
Kakak shalih-shalihah belajar untuk menghadapi tantangan fisik tanpa mengeluh, yang membantu mereka menjadi individu yang lebih tangguh.
6. Menanamkan Sikap Hormat dan Patuh
Melalui baris-berbaris, kakak belajar untuk menghormati pemimpin dan mematuhi instruksi yang diberikan. Sikap ini membentuk karakter anak menjadi lebih sopan dan menghargai aturan.
Selain itu, mereka juga diajarkan nilai-nilai penting seperti hormat kepada kakak pembina, teman, dan lingkungan sekitarnya.
7. Melatih Konsentrasi dan Fokus
Baris-berbaris membutuhkan konsentrasi penuh untuk mendengarkan instruksi dan melakukannya dengan tepat. Hal ini melatih kakak untuk fokus pada tugas yang sedang dihadapi, sebuah keterampilan yang sangat penting untuk kesuksesan dalam pendidikan maupun kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Latihan baris-berbaris tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga membentuk karakter anak menjadi lebih disiplin, bertanggung jawab, dan mampu bekerja sama. Dalam kegiatan Quranic Leadership Camp, momen berlatih baris-berbaris bersama kakak dari PENERBAD menjadi salah satu sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai kepemimpinan dan kekompakan pada kakak shalih-shalihah Pramuka Siaga dan Penggalang.
Dengan berlatih baris-berbaris, kakak shalih-shalihah tidak hanya siap menjadi pramuka yang unggul, tetapi juga generasi Muslim yang disiplin, bertanggung jawab, dan mampu menjadi pemimpin di masa depan. Di Sekolah Islam Bintang Juara, setiap anak adalah bintang yang bersinar, dan mereka berhak menjadi juara dalam setiap aspek kehidupan.*** (CM-MRT)
by admin admin | Dec 2, 2024 | Berita, Edukasi
Pekan ini merupakan pekan sumatif di SD Islam Bintang Juara! Sudahkah Ayah Bunda menyiapkan kakak shalih-shalihah menghadapi asesmen sumatif akhir semester (ASAS)?
ASAS adalah momen penting bagi kakak shalih-shalihah untuk menunjukkan pemahaman dan pencapaian mereka selama satu semester. Bagi sebagian kakak, ini bisa menjadi waktu yang menantang.
Namun, dengan dukungan dan strategi yang tepat dari Ayah Bunda, kakak dapat lebih percaya diri dan siap menghadapi asesmen sumatif. Sebagai informasi, asesmen sumatif di SD Islam Bintang Juara tidak selalu berhadapan dengan tes tertulis lo, Ayah Bunda.
Beberapa jenis asesmen sumatif yang bisa ditemu di Sekolah Penggerak Angkatan 2 Kecamatan Gunungpati ini, di antaranya: diskusi kelas, drama, pembuatan produk, presentasi, ataupun tes lisan. Selain bentuknya yang beragam, asesmen sumatif di SD Islam Bintang Juara juga jauh dari kata menyeramkan.
Kakak tidak merasa sedang diuji, tapi seperti sedang melakukan aktivitas seru di sekolah sebagaimana hari-hari biasanya. Walau asesmen sumatif akhir semester di SD Islam Bintang Juara didesain untuk tetap menyenangkan, bukan berarti kakak shalih-shalihah tidak perlu bersiap diri ya.
7 Cara Menyiapkan Kakak Shalih-shalihah Menghadapi Asesmen Sumatif Akhir Semester
Berikut adalah beberapa cara efektif untuk membantu anak menghadapi asesmen sumatif akhir semester.
1. Ciptakan Jadwal Belajar yang Teratur
Persiapan yang baik dimulai dengan perencanaan. Buatlah jadwal belajar bersama kakak shalih-shalihah, mencakup semua mata pelajaran yang akan diujikan. Pastikan jadwal ini tidak terlalu padat agar kakak tidak merasa terbebani.
- Luangkan waktu untuk belajar setiap hari, namun tetap berikan jeda untuk istirahat.
- Prioritaskan mata pelajaran yang dirasa sulit oleh anak.
- Tetapkan target harian yang realistis agar anak merasa progresif dan termotivasi.
- Dengan jadwal yang teratur, anak akan terbiasa belajar tanpa merasa dikejar waktu.
2. Pastikan Kakak Memahami Materi
Alih-alih hanya menghafal, bantu kakak memahami konsep-konsep penting dari setiap mata pelajaran. Tanyakan apa yang telah mereka pelajari dan minta mereka menjelaskan kembali. Metode ini membantu kakak memproses informasi secara lebih mendalam.
Jika ada materi yang sulit dipahami, luangkan waktu untuk membimbing kakak atau carilah sumber belajar tambahan seperti video edukasi, buku latihan, atau bantuan guru.
3. Latihan Soal Secara Berkala
Latihan soal membantu kakak terbiasa dengan format ujian dan melatih kemampuan berpikir kritis. Cari soal-soal latihan yang relevan dengan kurikulum sekolah. Ayah Bunda juga bisa membuat beragam alternatif soal. Tidak hanya tertulis, tapi juga bisa dikemas dalam bentuk lisan dan presentasi.
- Jadikan latihan soal sebagai kegiatan rutin.
- Diskusikan jawaban yang salah agar anak memahami kesalahan dan tidak mengulanginya di ujian.
- Berikan pujian untuk setiap usaha, meskipun hasilnya belum maksimal.
4. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman
Lingkungan belajar yang kondusif sangat memengaruhi konsentrasi kakak. Pastikan tempat belajar bebas dari gangguan seperti televisi atau ponsel.
Siapkan meja yang rapi, pencahayaan yang cukup, dan alat tulis yang lengkap. Lingkungan yang nyaman akan membuat anak lebih fokus dan produktif selama belajar.
5. Perhatikan Kesehatan Kakak
Kesehatan fisik dan mental anak sangat penting selama masa persiapan ujian. Pastikan anak:
- Mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam.
- Mengonsumsi makanan bergizi seperti buah, sayur, dan protein untuk mendukung daya pikir.
- Tetap aktif secara fisik dengan bermain atau berolahraga ringan untuk mengurangi stres.
- Anak yang sehat cenderung lebih mudah berkonsentrasi dan memiliki energi untuk belajar.
6. Bangun Kepercayaan Diri Anak
Tunjukkan bahwa Ayah Bunda percaya pada kemampuan anak. Jangan terlalu fokus pada hasil, tetapi hargai usaha yang telah mereka lakukan.
Berikan motivasi positif dengan mengatakan, “Kakak sudah belajar keras, Ibu/Ayah bangga padamu.” Dengan kepercayaan diri yang kuat, kakak akan lebih tenang dan siap menghadapi ujian.
7. Ajak Kakak Berdoa Bersama
Sebagai sekolah berbasis nilai Islam, kami percaya bahwa usaha harus diiringi doa. Ajak kakak berdoa agar diberikan kelancaran dan hasil terbaik. Doa bersama juga menciptakan momen kebersamaan yang bermakna.
Kesimpulan
Persiapan menghadapi asesmen sumatif akhir semester adalah perjalanan yang membutuhkan dukungan penuh dari orang tua. Dengan jadwal belajar yang teratur, pemahaman materi yang baik, latihan soal, lingkungan belajar nyaman, perhatian pada kesehatan, motivasi, dan doa, anak akan lebih siap menghadapi ujian.
Di SD Islam Bintang Juara, kami selalu mendukung kolaborasi antara sekolah dan orang tua untuk memastikan kakak tidak hanya sukses secara akademik, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan berkarakter. Mari siapkan kakak shalih-shalihah menjadi bintang yang bersinar terang di manapun mereka berada! *** (CM-MRT)
by admin admin | Nov 29, 2024 | Artikel, Berita, Edukasi, Kegiatan Siswa, Religi
Salah satu kegiatan dalam Quranic Leadership Camp (QLC) 2024 SD Islam Bintang Juara pada Jum’at, 29 November 2024 adalah materi keputrian. Materi ini disampaikan langsung oleh Bu Ni’mah selaku Kepala Sekolah. Diambil dari kitab Riyadhus Shalihin, Bu Ni’mah menyampaikan materi ini sebelum kakak shalih-shalihah memulai Salat Zuhur.
Sementara kakak shalih beranjak ke masjid untuk melaksanakan Salat Jumat, Bu Ni’mah mengajak kakak shalihah melingkar di Ruang Connecting Lantai 1. Dengan bahasa yang ringan dan santai, Bu Ni’mah menyampaikan ilmu fiqih terkait aurat, haid, tata cara mandi besar kepada kakak shalih-shalihah.
Walau bahasannya cukup berat, karena disampaikan dengan cara yang asyik, juga ekspresi dan gestur yang hidup, kakak shalihah insyaAllah mampu menerima materinya dengan lebih mudah. Penasaran pesan-pesan apa saja yang disampaikan bu Ni’mah dalam materi keputrian, Ayah Bunda?
Tiga Hal Penting dalam Materi Keputrian
Pada sesi sebelum Salat Zuhur ini, Bu Ni’mah menitikberatkan pentingnya muslimah untuk belajar fiqih. Karena sebagai seorang perempuan, dari ujung rambut hingga ujung kaki ada banyak hal yang harus dijaga.
Bersyukurnya agama Islam telah memberikan aturan yang jelas tentang bagaimana muslimah menjaga dirinya. Dalam waktu yang cukup singkat, namun banyak sekali hikmah yang bisa dicatat dalam materi keputrian yang disampaikan bu Ni’mah siang ini.
1. Menjadi Muslimah Cerdas
Pada bagian pertama materi keputrian, Bu Ni’mah menyampaikan pentingnya menjadi muslimah yang cerdas. Yaitu muslimah yang tidak FOMO (Fear of Missing Out) alias suka ikut-ikutan tren. Sementara dalam Islam sudah jelas ada aturannya.
Dalam beberapa hadis juga disampaikan larangan untuk menyerupai orang kafir, salah satunya dalam Hadis Riwayat Abu Dawud dan Hasan;
Dari Ibn Umar beliau berkata, “Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka.”
Dalam hal ini, bu Ni’mah berpesan agar kakak shalihah berhati-hati ketika menyukai lagu-lagu barat, Korea atau Jepang. Terutama ketika kakak shalihah tidak memahami makna lagunya, karena ada lagu-lagu yang liriknya berisi tentang kemaksiatan.
2. Belajar Memakai Jilbab Segi Empat
Selanjutnya, Bu Ni’mah juga mengajak kakak shalihah, terutama yang sudah Kelas 6 dan bersiap untuk masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi, belajar cara mengenakan jilbab segi empat yang tepat. Pertama, kakak wajib mengenakan ciput. Selain agar rambut bagian depan tidak keluar, ciput juga membantu menahan rambut bagian belakang tergerai. Bu Ni’mah memberikan tips kepada kakak shalihah untuk mengikat rambutnya lalu dimasukkan ke dalam ciput. Bagi kakak shalihah yang memiliki rambut panjang, rambutnya bisa digelung dan dirapikan ke dalam ciput.
Hal ini agar rambut bagian belakang kakak shalihah tidak mengintip, atau malah keluar dari jilbab. Rambut adalah bagian dari aurat perempuan, sehingga harus dipastikan rambut tidak boleh terlihat.
Kedua, kencangkan jilbab di bagian bawah dagu dengan jarum pentul atau peniti. Pastikan bagian ujung depan jilbab tidak menutup wajah. Muslimah memang perlu memiliki rasa malu, tetapi ada tempat dan waktunya.
Ketiga, kakak bisa menarik jilbab ke sisi bahu kanan atau kiri. Lalu kaitkan dengan peniti. Bu Ni’mah berpesan agar kakak shalihah tidak menggunakan jilbab dengan cara dililit di leher, pastikan panjang jilbab selalu menutup dada.
Bu Ni’mah juga membagikan tips lainnya terkait cara mengenakan jilbab segi empat. Di beberapa pondok tertentu, ada aturan yang melarang santrinya mengenakan jilbab yang ditarik ke bahu kanan/ kiri.
Agar aurat tetap terjaga, pastikan jangan ditali bagian bawah, tapi berikan peniti di bagian jilbab yang menjuntai. Sehingga saat kakak sedang beraktivitas, aurat tidak terlihat.
“Pakai jilbab memang panas, kak… tapi lebih panas lagi api neraka,” ujar Bu Ni’mah saat menuntaskan bahasan tentang cara mengenakan jilbab segi empat yang tepat.
3. Aturan Memotong Rambut untuk Perempuan
Masih berkaitan dengan aurat, Bu Ni’mah juga membagikan pesan penting terkait rambut. “Lebih baik kakak shalihah memotong rambutnya di rumah, daripada di salon. Kecuali kakak bisa memastikan salon tersebut amanah dalam menjaga rambut kita yang telah terpotong tersebut,” kalimat Bu Ni’mah sebagai pengantar bahasan berikutnya dalam materi keputrian.
Rambut perempuan juga merupakan aurat, oleh karenanya penting untuk menjaganya, termasuk saat akan memotongnya. Bu Ni’mah berbagi pengalaman bagaimana beliau diajarkan oleh ayahnya cara menjaga rambut yang telah dipotong.
Setelah rambut dipotong, potongan rambut tersebut dikumpulkan lalu dikubur. Saat menguburnya, ada doa yang harus dibacakan. Bu Ni’mah juga mengajarkan kakak tentang doa ini. Seperti apa doanya? Coba Ayah Bunda bisa mengajak kakak shalihah untuk recalling ya, kira-kira kakak shalihah ingat tidak ya doa yang sudah diajarkan Bu Ni’mah ini.
4. Aturan Haid dan Tata Cara Mandi Besar
Di ujung materi keputrian, kak Adlina bertanya tentang hukum rambut yang rontok saat sedang haid. Dari pertanyaan tersebut, Bu Ni’mah lalu membahas sedikit tentang haid dan tata cara mandi besar.
Bu Ni’mah menyampaikan bahwa penting bagi kakak shalihah mencatat kapan haid dimulai. Bukan hanya tanggal, tetapi juga jam haid tersebut dimulai.
Apabila setelah hari kelima belas dari haid pertama, darah masih mengalir, maka darah tersebut dihukumi sebagai darah istiadhoh. Artinya, kakak shalihah tetap harus melaksanakan salat meski darah masih mengalir.
Bu Ni’mah juga menyampaikan penting bagi kakak shalihah untuk mengumpulkan rambut yang rontok, dan kuku yang dipotong saat sedang haid. Nanti ketika sudah dalam keadaan bersih, dan akan melaksanakan mandi junub, potongan rambut dan kuku tersebut bisa ikut disucikan.
Terkait mandi besar, bu Ni’mah juga berpesan bahwa air yang digunakan untuk membasahi rambut dan tubuh haruslah dalam kondisi mengalir. Oleh karenanya, berhati-hati apabila kakak shalihah mandi menggunakan bak atau ember. Apabila airnya tidak sejumlah dua kulah, maka air tersebut masuk kategori dalam air musta’mal. Air ini dihukumi sebagai air yang suci tapi tidak bisa mensucikan.
Bagi yang tidak memiliki shower di rumahnya, Bu Ni’mah menyarankan untuk mandi di bawah kran yang dinyalakan. Hal itu jauh lebih aman dalam mensucikan.
Tak lupa Bu Ni’mah juga mengajarkan doa yang harus dibaca saat melakukan mandi besar usai tuntas haid, yaitu;
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta’aalaa.
Artinya, “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’ala.”
Demikian sepenggal cerita Quranic Leadership Camp bagian dua tentang materi keputrian yang bisa kami bagikan. Semoga bermanfaat dan nantikan cerita keseruan QLC selanjutnya, Ayah Bunda!***(CM-MRT)