fbpx

Pagi yang cerah di SD Islam Bintang Juara terasa berbeda pada hari keempat Leadership Journey, Kamis (25 September 2025) yang penuh semangat. Kali ini, sekolah menggandeng Komunitas Semarang Baca dan Sekolah Bumi Lestari untuk menghadirkan kegiatan yang memadukan literasi membaca dengan cinta lingkungan.

Tema hari itu sederhana tapi bermakna: “Membaca, Merasakan, dan Berkarya Bersama Alam.”

Awal Kegiatan: Literasi Bertema Lingkungan bersama Semarang Baca

Kakak shalih-shalihah berkumpul di kelas yang telah ditentukan dengan antusias mendengarkan cerita yang dibawakan tim Komunitas Semarang Baca. Buku-buku yang dibacakan bukan sekadar kisah fiksi, melainkan cerita penuh pesan tentang bagaimana menjaga bumi, mengenal sumber daya alam, dan menghargai ciptaan Allah SWT.

Alhamdulillah, kakak shalih-shalihah cukup antusias mendengarkan kakak-kakak dari Komunitas Semarang Baca. Tak sedikit pula yang mengajukan pertanyaan berhubungan dengan buku yang dibacakan.

Membuat Kreasi Bertema Lingkungan bersama Sekolah Bumi Lestari

Setelah sesi membaca, kakak shalih-shalihah diajak tidak hanya memahami lewat kata, tetapi juga mengalami langsung dengan kegiatan berbasis kelas.

Kelas 1: Kenal Rempah Nusantara

Adik-adik kelas 1 berkenalan dengan rempah-rempah Nusantara. Mereka mencium, meraba, dan mengenal ciri khas rempah seperti kayu manis, cengkeh, jahe, hingga kunyit. Melalui aktivitas ini, anak-anak belajar bahwa kekayaan alam Indonesia sangatlah berharga dan menjadi bagian penting dari sejarah bangsa.

Kelas 2: Gantungan Kunci dari Kertas Bunga Kering

Kelas 2 mendapat pengalaman seru membuat gantungan kunci dari kertas yang dihias bunga dan dedaunan kering. Kreativitas berpadu dengan kecintaan pada lingkungan, karena bahan yang digunakan semuanya ramah lingkungan. Anak-anak belajar bahwa barang sederhana bisa punya nilai estetika tinggi bila diolah dengan cinta.

Kelas 3: Melukis Bebas dengan Pewarna Alami

Kelas 3 diajak melukis bebas menggunakan pewarna alami dari kulit buah dan sayur. Ada yang mencampur warna dari kulit bawang, ada pula yang menggunakan sisa kulit manggis. Dari tangan mungil mereka, tercipta karya seni yang tidak hanya indah, tapi juga ramah lingkungan.

Kelas 4: Melukis dengan Teknik Antotipia

Kelas 4 berkenalan dengan teknik seni yang unik: Antotipia. Teknik ini menggunakan pigmen alami dari tumbuhan untuk menghasilkan gambar. Caranya, daun atau bunga ditumbuk untuk mengeluarkan pigmen, kemudian cairannya dioleskan pada kertas. Setelah itu, kertas diletakkan di bawah sinar matahari dengan benda tertentu di atasnya (misalnya daun atau pola gambar). Hasilnya, cahaya akan “membakar” sebagian area, menyisakan siluet yang cantik dan alami.

Anak-anak kelas 4 begitu takjub melihat bagaimana matahari dan tumbuhan bisa berkolaborasi menghasilkan seni tanpa cat pabrikan. Inilah bukti bahwa alam sesungguhnya adalah “guru besar” yang penuh inspirasi.

Kelas 5 & 6: Mencelup Kain dengan Pewarna Alami

Sementara itu, kelas 5 dan 6 mencoba mencelup kain dengan pewarna alami dari kulit buah dan sayur. Aktivitas ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga membuka wawasan bahwa pewarna alami bisa menggantikan bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Anak-anak berkreasi membuat pola tie-dye sederhana dengan penuh semangat, dan hasilnya kain warna-warni yang unik dan ramah lingkungan.

Pesan yang Dibawa Pulang

Dari membaca hingga berkarya, anak-anak belajar satu hal penting: alam adalah sahabat, bukan sekadar sumber daya yang bisa dipakai seenaknya. Dengan kegiatan ini, mereka tidak hanya berlatih literasi baca, tetapi juga literasi lingkungan—sebuah keterampilan hidup yang sangat relevan dengan masa depan.

Hari keempat Leadership Journey mengajarkan bahwa kepemimpinan tidak hanya lahir dari keberanian memimpin, tetapi juga dari kepedulian menjaga bumi. Anak-anak SD Islam Bintang Juara pulang dengan senyum lebar, tangan penuh karya, dan hati penuh cinta pada lingkungan. Karena di SD Islam Bintang Juara, belajar selalu mindful, meaningful, dan joyful.***(CM-MRT)