fbpx

Suasana kelas 6 SD Islam Bintang Juara berubah total pada pekan kedua September 2025. Dari ruang belajar biasa, kelas ini disulap menjadi sebuah museum mini yang atraktif dan inspiratif bernama Museum Oryza Sativa. Inilah puncak dari rangkaian Project Based Learning (PJBL)Pahlawan dalam Kata dan Karya” yang berlangsung kurang lebih lima pekan.

Dari Tahap Pengenalan hingga Kontekstualisasi

Perjalanan panjang menuju Museum Oryza Sativa dimulai dari tahap pengenalan. Bu Fia, wali kelas 6, memantik ide kakak shalih-shalihah dengan menghadirkan pengalaman belajar beragam: kunjungan ke Museum Mandhala Bhakti dan BBA (Belajar Bersama Ahli) untuk memperkuat keterampilan menulis.

Setelah itu, pada tahap kontekstualisasi, siswa diajak menyusun timeline, pembagian tugas, serta menyiapkan kebutuhan proyek. Tak hanya itu, mereka juga mengikuti BBOT untuk belajar seni promosi, agar museum yang akan mereka wujudkan nantinya bisa tampil lebih hidup dan menarik minat banyak orang.

Wujud Aksi Nyata: Museum Oryza Sativa

Tibalah saat yang ditunggu: aksi nyata. Semua ide, rencana, dan kerja keras diwujudkan dalam Museum Oryza Sativa, sebuah karya kolaboratif yang mencerminkan gotong royong seluruh kelas.

Museum ini menampilkan:

  • Teks eksplanasi tentang pahlawan hasil tulisan siswa.
  • Karya seni 2D berupa poster, gambar, dan kolase.
  • Karya seni 3D dalam bentuk miniatur, patung, dan instalasi sederhana.

Tidak hanya menjadi display karya, kakak shalih-shalihah kelas 6 juga bertugas sebagai pemandu museum. Mereka menjelaskan karya dengan penuh percaya diri kepada setiap tamu yang hadir.

galeri museum oryza sativa

Antusiasme Pengunjung

Museum Oryza Sativa dibuka selama lima hari, 8–12 September 2025. Antusiasme pengunjung luar biasa. Tidak hanya guru dan orang tua kelas 6, tapi juga orang tua dari kelas 1–5, adik-adik dari kelas bawah hingga TK, bahkan masyarakat umum turut hadir. Hampir semua pengunjung memberikan apresiasi yang sama: inspiratif dan keren.

Integrasi Pembelajaran Multidisiplin

Proyek ini bukan sekadar kegiatan seni atau bahasa. Museum Oryza Sativa mengintegrasikan banyak mata pelajaran:

  • IPAS → mengenal pahlawan di lingkungan sekitar dan kontribusinya.
  • Bahasa Indonesia → menulis teks eksplanasi runtut dan jelas.
  • PPKn → mempraktikkan gotong royong dan musyawarah dalam kelompok.
  • Seni Rupa → menciptakan karya seni 2D dan 3D bertema kepahlawanan.

Lebih dari itu, kakak shalih-shalihah juga berlatih keterampilan abad 21: critical thinking, creativity, collaboration, dan communication (4C). Tak hanya sebagai puncak kegiatan Project Based Learning, Museum Oryza Sativa juga menjadi sarana sumatif mata pelajaran yang terintegrasi di dalamnya.

Menumbuhkan Rasa Bangga dan Inspirasi

Tujuan besar dari proyek ini adalah menumbuhkan rasa bangga terhadap pahlawan, sekaligus melatih keterampilan menulis, bekerja sama, berkarya, dan berkomunikasi. Museum Oryza Sativa menjadi bukti nyata penerapan Pembelajaran Mendalam di SD Islam Bintang Juara, bahwa belajar bisa dikemas dalam bentuk yang menyenangkan, berkesadaran, penuh makna, dan bermanfaat bagi banyak orang.

Semoga semangat ini terus menginspirasi generasi muda untuk berani berkarya, menghargai jasa pahlawan, dan menjadi insan pembelajar sepanjang hayat.*** (CM-MRT)