fbpx

Semarang — Kamis, 28 Agustus 2025 menjadi hari penuh inspirasi untuk kakak shalih-shalihah kelas 5 SD Islam Bintang Juara. Melalui kegiatan Belajar Bersama Orang Tua (BBOT), mereka mendapat kesempatan belajar langsung dari Ayah Nurman Kertanegara, orang tua dari Kak Arsakha, dengan tema yang sarat makna: “Menghitung dengan Hati, Bekerja dengan Rapi: Merajut Usaha, Mengasah Logika.

Kegiatan ini menghadirkan nuansa baru, bukan sekadar materi di kelas, tetapi juga perjalanan untuk mengenal dunia wirausaha sejak dini.

Mengenal Wirausaha: Dari Ide Menjadi Karya 💡

Di awal sesi, Ayah Nurman mengajak kakak memahami apa itu wirausaha. Beliau menjelaskan bahwa wirausaha adalah proses memulai, mengelola, dan mengembangkan bisnis secara mandiri dengan tujuan memperoleh keuntungan, sekaligus menanggung risiko yang ada.

Seorang wirausaha, kata beliau, harus punya kreativitas, inovasi, dan kemampuan menggabungkan sumber daya untuk menciptakan produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan cara ini, seseorang tidak hanya mencari penghasilan, tetapi juga memberi nilai tambah melalui karya.

Berwirausaha Sejak Dini: Belajar, Berlatih, Bertindak 🚀

Ayah Nurman menekankan bahwa jiwa kewirausahaan perlu ditanamkan sejak kecil. Tahapannya sederhana namun bermakna:

  • Belajar → memperbanyak ilmu dan mengasah keterampilan khusus.
  • Berlatih → misalnya lewat kegiatan market day, cooking class, atau kunjungan ke pengrajin.
  • Bertindak → mencoba usaha kecil-kecilan yang melatih keberanian sekaligus tanggung jawab.

Dengan cara ini, diharapkan kakak shalih-shalihah akan terbiasa berpikir kreatif, berani mencoba, sekaligus disiplin dalam bekerja.

Karakter Seorang Wirausahawan Muslim 🌟

Tak hanya bicara soal bisnis, Ayah Nurman juga menanamkan nilai penting bahwa seorang wirausaha sejati harus berpegang pada tauhid dan nilai Islam. Beberapa karakter penting yang harus dimiliki antara lain:

  • Kepercayaan diri dan kemandirian.
  • Kepemimpinan dan keberanian mengambil risiko.
  • Kreativitas dan inovasi.
  • Berorientasi pada masa depan dan hasil kerja nyata.
  • Disiplin, sopan, jujur, dan amanah.

Beliau menekankan bahwa wirausaha bukan sekadar mencari keuntungan, tetapi juga memberi manfaat bagi lingkungan dan mengurangi pengangguran.

Belajar dari Usaha Laundry 🧺

Untuk membuat suasana lebih nyata, Ayah Nurman berbagi kisah tentang usaha laundry yang digelutinya. Kakak shalih-shalihah diajak memahami teks prosedur mencuci sebagai bagian dari usaha, sekaligus belajar menghitung pendapatan melalui simulasi sederhana.

Integrasi ini membuat mereka merasakan bahwa wirausaha sangat dekat dengan pelajaran sehari-hari, mulai dari Bahasa Indonesia (teks prosedur) hingga Matematika (operasi hitung).

Pesan Inspiratif: Bercita-Cita Setinggi Langit ✨

Di akhir sesi, Ayah Nurman berpesan penuh semangat:

“Bercita-citalah setinggi langit. Apapun profesi kita, baik menjadi pejabat, karyawan, maupun pengusaha, berpegang teguhlah dengan aturan Allah. Wajib halal dan dengan cara yang baik: jujur, amanah, dan bertanggung jawab. Sesibuk-sibuknya kita, jangan sampai lupa beribadah kepada Allah. Naikkan level cita-cita kita, capailah surga, bukan hanya kaya materi dunia.”

Kata-kata ini disambut dengan semangat oleh kakak shalih-shalihah, menutup kegiatan BBOT dengan pelajaran berharga tentang arti bekerja, berkarya, sekaligus beribadah.

Kesimpulan 🌱

BBOT kelas 5 kali ini bukan hanya tentang belajar wirausaha, tetapi juga menumbuhkan jiwa kepemimpinan, kreativitas, dan integritas sejak dini. Dengan dukungan orang tua dan sekolah, kakak shalih-shalihah SD Islam Bintang Juara diharapkan tumbuh menjadi generasi yang mandiri, berdaya saing, sekaligus berakhlak mulia.***(CM-MRT)