fbpx
Pelaksanaan ANBK Tahun Pelajaran 2024 – 2025 di SD Islam Bintang Juara

Pelaksanaan ANBK Tahun Pelajaran 2024 – 2025 di SD Islam Bintang Juara

SD Islam Bintang Juara menyelenggarakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk Tahun Pelajaran 2024-2025, pada Senin dan Selasa, 4-5 November 2024. Pelaksanaan ANBK ini merupakan upaya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk menilai mutu pendidikan di seluruh Indonesia. SD Islam Bintang Juara pun turut berpartisipasi dengan mempersiapkan siswa dan fasilitas pendukung untuk kelancaran pelaksanaan ANBK.

Apa Saja Instrumen pada ANBK?

ANBK di SD Islam Bintang Juara diikuti oleh siswa kelas 5. Mereka mengerjakan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang berisi dua jenis tes utama, yaitu literasi dan numerasi, untuk mengukur kemampuan pemahaman membaca serta kemampuan matematika dasar.
Selain instrumen AKM, ANBK juga memiliki dua instrumen lain untuk dinilai;

  • Survei karakter – dirancang untuk mengukur pencapaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. Profil Pancasila itu terdiri dari Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
  • Survei Lingkungan Belajar – Untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
    Kedua instrumen ini diisi oleh siswa, guru, dan kepala sekolah untuk menggambarkan suasana pembelajaran dan kualitas pendidikan di sekolah.

galeri pelaksanaan ANBK 2024-2025

Persiapan dan Pelaksanaan ANBK TP. 2024-2025

Dalam pelaksanaannya, pihak sekolah telah melakukan persiapan teknis, seperti pengaturan jaringan internet dan kelengkapan perangkat komputer. Dukungan dari para guru dan staf sekolah sangat membantu dalam memastikan kelancaran pelaksanaan asesmen.

Sebelum hari pelaksanaan, kakak shalih-shalihah juga telah melakukan simulasi agar lebih siap secara mental dan memahami tata cara mengerjakan soal berbasis komputer.

Kepala SD Islam Bintang Juara menyampaikan bahwa ANBK bukan sekadar ujian, melainkan bagian dari evaluasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. “Kami berharap ANBK dapat menjadi refleksi yang membantu kami memahami kebutuhan siswa dan memperbaiki proses belajar mengajar ke depan,” ujarnya.

Alhamdulillah kakak shalih-shalihah Kelas 5 terlihat antusias dan semangat mengikuti ANBK, karena ini juga menjadi pengalaman pertama bagi sebagian besar dari mereka dalam menghadapi ujian berbasis komputer. Pelaksanaan ANBK di SD Islam Bintang Juara berjalan dengan lancar, diharapkan hasil asesmen ini dapat memberikan gambaran nyata tentang mutu pendidikan dan memberikan masukan untuk pengembangan kualitas sekolah ke depan.*** (CM-MRT)

SD Islam Bintang Juara Raih Prestasi Gemilang di Lomba MAPSI Kecamatan Gunungpati Semarang Tahun 2024

SD Islam Bintang Juara Raih Prestasi Gemilang di Lomba MAPSI Kecamatan Gunungpati Semarang Tahun 2024

SD Islam Bintang Juara kembali mengukir prestasi dalam ajang Lomba Mata Pelajaran dan Seni Islami (MAPSI) di Tingkat Kecamatan Gunungpati pada hari Rabu, 7 Agustus 2024. Tahun ini, Sekolah Calon Pemimpin Muslim mengirimkan 19 delegasi untuk berbagai lomba perorangan, sepasang siswa untuk kategori lomba menyanyi duet religi dan satu tim rebana An Najma yang siap bersaing dalam kategori seni musik Islami.

Kegiatan lomba MAPSI Kecamatan Gunungpati berlokasi di SD Patemon 2, berlangsung dari pagi hingga siang hari. Alhamdulillah wa syukurillah, kegigihan dan kerja keras kakak shalih-shalihah membuahkan hasil yang membanggakan, dengan memenangkan lima cabang perlombaan.

Persiapan dan Antusiasme Mengikuti Lomba MAPSI Kecamatan Gunungpati Semarang

Sejak beberapa bulan sebelum pelaksanaan MAPSI, SD Islam Bintang Juara telah mempersiapkan kakak shalih-shalihah melalui berbagai sesi latihan dan bimbingan. Bahkan beberapa kakak tetap masuk untuk latihan di saat teman-teman sekolahnya sedang menikmati libur semester 2.

Kepala sekolah, Ibu Nur Shofwatin Ni’mah, S.Pd., menekankan pentingnya keseimbangan antara kemampuan teknis dan mental. Seluruh tim guru percaya bahwa persiapan yang matang melibatkan tidak hanya kemampuan akademis dan seni, tetapi juga penguatan mental dan spiritual.

Delegasi Lomba Perorangan

Dalam lomba perorangan, 19 siswa dari SD Islam Bintang Juara berpartisipasi dalam berbagai kategori:

Delegasi SD Islam Bintang Juara untuk MAPSI Gunungpati

  1. Pengetahuan PAI dan BTQ (Putra) diwakili oleh Kak Firman dari Kelas 6
  2. Pengetahuan PAI dan BTQ (Putri) diwakili oleh Kak Nadya In dari Kelas 6
  3. Praktik Wudu dan Salat (Putra) diwakili oleh Kak Nadhif dari Kelas 5
  4. Praktik Wudu dan Salat (Putri) diwakili oleh Kak Allea dari Kelas 4
  5. Keterampilan Adzan dan Iqamah (Putra) diwakili oleh Kak Ka’el dari Kelas 6
  6. Hifdzil-Qur’an (Putra) diwakili oleh Kak Azzam dari Kelas 3
  7. Hifdzil-Qur’an (Putri) diwakili oleh Kak Naina dari Kelas 6
  8. Keterampilan Komputer (Putra) diwakili oleh Kak Syabil dari Kelas 5
  9. Keterampilan Komputer (Putri) diwakili oleh Kak Keyna dari Kelas 5
  10. Khat (Putra) diwakili oleh Kak Fillah dari Kelas 6
  11. Khat (Putri) diwakili oleh Kak Ninda dari Kelas 6
  12. Kaligrafi (Putra) diwakili oleh Kak Keenan dari Kelas 3
  13. Kaligrafi (Putri) diwakili oleh Kak Rara dari Kelas 6
  14. Khitabah (Putra) diwakili oleh Kak Daffa dari Kelas 5
  15. Khitabah (Putri) diwakili oleh Kak Nabila Hayu dari Kelas 6
  16. Cerita Islami (Putra) diwakili oleh Kak Ibrahim dari Kelas 3
  17. Cerita Islami (Putri) diwakili oleh Kak Kirana dari Kelas 3
  18. Macapat Islami (Putra) diwakili oleh Kak Altamis dari Kelas 4
  19. Macapat Islami(Putri) diwakili oleh Kak Caca dari Kelas 4

Setiap peserta menunjukkan dedikasi tinggi dalam mempersiapkan diri, mulai dari belajar materi Pendidikan Agama Islam, belajar menulis khat dan kaligrafi yang indah, menghafalkan cerita Islami agar bisa menyampaikannya dengan baik, menghafalkan macapat Islami, belajar cara mengetik tulisan Arab menggunakan komputer hingga melatih retorika pidato yang memukau.

Bapak Arif Wibowo, S.Hi., S.H., selaku penanggungjawab lomba MAPSI menyampaikan rasa syukur karena melihat semangat kakak shalih-shalihah dan para guru yang telah berusaha keras dan siap memberikan yang terbaik.

Delegasi Lomba Tim

Selain lomba perorangan, SD Islam Bintang Juara juga mengirimkan satu tim menyanyi duet religi dan satu tim rebana An Najma yang terdiri dari sebelas siswa. Adapun yang mewakili SD Islam Bintang Juara dalam cabang perlombaan Menyanyi Duet Religi adalah Kak Aqasha dari Kelas 5, dan Kak Dea dari Kelas 6. Kak Aqasha dan Kak Dea tampil membawakan lagu shalawat dengan sangat kompak dan penuh penghayatan.

tim rebana An Najma

Sementara itu tim Rebana An Najma terdiri dari Kak Akhtar (Kelas 4), Kak Naura (Kelas 3), Kak Adrian (Kelas 6), Kak Adealta (Kelas 6), Kak Yossy (Kelas 4), Kak Royan (Kelas 4), Kak Satria (Kelas 4), Kak Fabi (Kelas 5), Kak Dinka (Kelas 5), kak Rafi (Kelas 6), dan Kak Kia (Kelas 3).

Tim ini tampil dengan membawakan beberapa lagu Islami yang penuh semangat dan harmoni. Latihan rutin di bawah bimbingan Pak Zakki didampingi pelatih seni musik Islami profesional, membuahkan hasil yang memuaskan, dengan penampilan yang memukau penonton dan dewan juri.

Kemenangan dalam Lima Cabang Perlombaan

Kerja keras dan dedikasi kakak shalih-shalihah serta para guru yang melatih tidak sia-sia.  SD Islam Bintang Juara berhasil memenangkan lima cabang perlombaan, yaitu:

  • Juara 1 Pengetahuan PAI dan BTQ (Putri) – Kak Nadya In (Kelas 6)
  • Juara 1 Khat (Putri) – Kak Ninda (Kelas 6)
  • Juara 2 Khitabah (Putra) – Kak Daffa (Kelas 5)
  • Juara 2 Rebana – Tim Rebana An Najma
  • Juara 3 Praktik Wudu dan Salat (Putri) – Kak Allea (Kelas 4)

Para pemenang menunjukkan kemampuan luar biasa yang mencerminkan pendidikan berkualitas di SD Islam Bintang Juara. Misalnya, Kak Nadya In, juara 1 dalam PAI dan BTQ, mampu memahami materi dengan sangat baik. Sedangkan, Kak Ninda, yang meraih juara 1 dalam Khat, berhasil menampilkan karya seni yang mengagumkan dengan detail dan keindahan yang luar biasa.

galeri juara MAPSI kecamatan Gunungpati tahun 2024

Rasa Syukur dan Harapan

Kemenangan ini tentunya disambut dengan penuh rasa syukur oleh seluruh warga sekolah. Tentunya kami berharap bahwa keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh siswa untuk terus berusaha dan mencapai yang terbaik dalam bidang apapun yang kakak shalih-shalihah tekuni.

Bunda Vivi Psikolog selaku Ketua Yayasan Dewi Sartika menyampaikan bahwa semua kakak shalih-shalihah yang telah mewakili dalam lomba MAPSI sesungguhnya adalah juara, karena telah berproses dan berjuang dengan sangat hebat sesuai potensi mereka masing-masing. Sesuai dengan slogan yang SD Islam Bintang Juara senantiasa gaungkan, bahwa “Setiap Anak adalah Bintang dan Berhak Menjadi Juara.”

Penutup

Partisipasi SD Islam Bintang Juara dalam MAPSI tahun ini membuktikan komitmen sekolah dalam mendidik dan mengembangkan potensi kakak shalih-shalihah secara maksimal. Dengan memenangkan lima cabang perlombaan, sekolah ini tidak hanya membawa pulang trofi, tetapi juga mengukir prestasi yang menginspirasi. Semoga keberhasilan ini menjadi langkah awal dari banyak prestasi gemilang yang akan diraih di masa depan. Aamiin aamiin ya rabbal alamin.

Bagi Ayah Bunda yang ingin menyiapkan kakak shalih-shalihah berkompetisi, silakan membaca 11 Cara Mempersiapkan Anak untuk Berkompetisi.

Terima kasih untuk seluruh guru, dan orang tua yang telah mendukung kakak shalih-shalihah dan memupuk rasa percaya diri mereka hingga mampu memberikan ikhtiar dan penampilan yang terbaik. InsyaAllah Kak Nadya In dan Kak Ninda akan melanjutkan perjuangan ke lomba MAPSI tingkat kota. Doakan agar mendapatkan hasil yang terbaik ya, Ayah Bunda.

Fun Traditional Game: Menghidupkan Permainan Tradisional Sekaligus Berdonasi

Fun Traditional Game: Menghidupkan Permainan Tradisional Sekaligus Berdonasi

Di era digital saat ini, kakak shalih-shalihah lebih banyak menghabiskan waktu dengan perangkat elektronik seperti tablet, smartphone, dan komputer. Sementara itu, permainan tradisional yang dulu populer dan penuh kenangan mulai terpinggirkan. Alasan tersebutlah yang melatarbelakangi mengapa Fun Traditional Game menjadi salah satu kegiatan dalam Pekan Ta’aruf 2024.

5 Keseruan Pos Fun Traditional Game

Dalam menjalankan Fun Traditional Game, SD Islam Bintang Juara bekerjasama dengan Yayasan Tumbuh Mulia. Yaitu sebuah lembaga kemanusiaan nirlaba yang fokus memberdayakan anak yatim, dhuafa dan masyarakat yang membutuhkan.

Yayasan Tumbuh Mulia membantu Sekolah Calon Pemimpin Muslim menyiapkan beragam permainan tradisional, lengkap dengan peralatannya. Sementara itu, kakak shalih-shalihah diajak untuk berdonasi untuk membantu para anak yatim dan dhuafa di bawah Yayasan Tumbuh Mulia.

Dengan cara ini diharapkan kakak shalih-shalihah tidak hanya mengenal permainan tradisional yang hampir usang, tetapi juga diajak untuk peduli terhadap sesama.

Nah, pada kegiatan Fun Traditional Game ini, dibagi menjadi lima pos, yaitu:

Pos 1 – Langkah Seirama Kemenangan Bersama

Bertempat di Pusat Olahraga PAUD – SD Islam Bintang Juara, atau yang sering disebut dengan lapangan bawah, kakak shalih-shalihah dibagi menjadi kelompok kecil, lalu menggunakan bakiak dan beradu cepat dengan kelompok lain menuju garis finish. Terlihat mudah, tetapi untuk bisa mencapai tujuan, dibutuhkan komunikasi dan kerjasama tim yang apik.

Pos 2  – Lompatan Semangat Raih Tujuan

Teras basement gedung B diubah menjadi tempat permainan yang asyik. Dari nama posnya, apa Ayah Bunda bisa menebak permainan apa yang dijalankan kakak shalih-shalihah di sini?

Ya, betul sekali, permainan di Pos 2 ini adalah engklek, atau disebut juga dengan Sunda Manda. Bedanya, kalau engklek zaman dulu, kita butuh menggambar pola menggunakan kapur atau batu berwarna merah di atas jalanan. Engklek zaman sekarang sudah tersedia dalam bentuk MMT, sehingga bisa langsung dimainkan.

Pos 3 – Kekuatan dan Ketangkasan, Taklukan Rintangan

Berlokasi di Gedung A Lantai 2, ditemani oleh Pak Arial dan Bu Muhay, kakak shalih-shalihah bersemangat mengikuti permainan yang disebut dengan Buldozer. Kakak harus masuk ke dalam kain yang panjang, dan bekerjasama untuk menggerakkan kain tersebut sebagaimana roda-roda buldozer saat sedang berjalan.

Pos 4 – Kerjasama Seimbang, Langkah Penuh tantangan

Bersama Bu Laila di Gedung A Lantai 1, kakak shalih-shalihah diajak untuk bermain Kaki Kepiting. Satu tim terdiri dari tiga orang kakak shalih-shalihah. Kaki mereka saling terikat menggunakan tali yang telah disediakan.

Tantangannya adalah masing-masing tim harus beradu cepat dengan tim lain, hingga menuju garis finish. Pada permainan ini dibutuhkan kekompakan, agar tidak ada anggota tim yang terjatuh.

Pos 5 – Rangkaian Elastisitas, Kreativitas Tanpa Batas

Sama dengan pos 1, kegiatan bermain karet ini juga dilaksanakan di lapangan bawah. Kakak shalih-shailhah diminta untuk melompati karet gelang yang telah dibentuk memanjang menyerupai tali. Sebuah permainan yang hampir tidak pernah lagi dijumpai saat ini.

MasyaAllah kakak shalih-shalihah sangat antusias mengikuti kegiatan dari satu pos ke pos lain. Ayah Bunda bisa mengajak mereka recalling tentang kegiatan tersebut. Namun sebelumnya, cari tahu dulu yuk manfaat mengenalkan permainan tradisional kepada kakak shalih-shalihah!

galeri fun traditional game

Pentingnya Mengenalkan Permainan Tradisional kepada Anak Zaman Sekarang

Mengenalkan permainan tradisional kepada anak zaman sekarang memiliki banyak manfaat yang tidak boleh diabaikan. Setelah Ayah Bunda kami ajak napak tilas pada kegiatan hari terakhir Pekan Ta’aruf 2024, kita akan membahas mengapa penting untuk mengenalkan permainan tradisional kakak shalih-shalihah dan bagaimana hal ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan mereka.

Nah, berikut ini beragam manfaat yang bisa diperoleh kakak shalih-shalihah saat melakukan permainan  tradisional:

1. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Permainan tradisional sering kali dimainkan secara berkelompok, yang mendorong interaksi sosial dan kerja sama tim. Misalnya, permainan seperti congklak, lompat tali, dan petak umpet membutuhkan kakak shalih-shalihah untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan teman-temannya.

Hal ini membantu mereka belajar cara berkomunikasi, mengembangkan keterampilan negosiasi, dan memahami pentingnya kerja sama. Dengan demikian, permainan tradisional dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial kakak shalih-shalihah.

2. Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi

Berbeda dengan permainan digital yang sering kali memiliki aturan dan batasan yang ketat, permainan tradisional cenderung lebih fleksibel dan mendorong kakak shalih-shalihah untuk menggunakan imajinasi mereka. Misalnya, permainan seperti wayang atau gobak sodor memungkinkan anak-anak untuk menciptakan cerita dan skenario mereka sendiri.

Dengan cara ini, permainan tradisional dapat membantu mengembangkan kreativitas dan imajinasi kakak shalih-shalihah, yang merupakan aspek penting dari perkembangan kognitif mereka.

3. Meningkatkan Keterampilan Motorik

Permainan tradisional sering kali melibatkan aktivitas fisik yang dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik kakak shalih-shalihah. Lompat tali, galah asin, dan benteng-bentengan, misalnya, membutuhkan koordinasi tubuh, keseimbangan, dan ketangkasan.

Aktivitas fisik ini tidak hanya baik untuk kesehatan fisik anak-anak, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar mereka. Dalam jangka panjang, keterampilan motorik yang baik dapat membantu anak-anak dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk akademik dan olahraga.

4. Memperkenalkan Nilai-Nilai Budaya

Permainan tradisional adalah bagian penting dari warisan budaya kita. Dengan mengenalkan permainan tradisional kepada kakak shalih-shalihah, kita juga memperkenalkan mereka pada nilai-nilai budaya dan tradisi yang kaya.

Hal ini bisa membantu anak-anak memahami dan menghargai sejarah serta warisan budaya mereka. Selain itu, permainan tradisional sering kali mengandung pesan moral dan etika yang dapat membantu membentuk karakter kakak shalih-shalihah. Misalnya, dalam permainan dakon atau congklak, mereka belajar tentang kesabaran, strategi, dan fair play.

5. Mengurangi Ketergantungan pada Teknologi

Di zaman sekarang, banyak anak yang kecanduan gadget dan permainan digital. Hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka. Mengenalkan permainan tradisional bisa menjadi alternatif yang menyenangkan dan mendidik untuk mengurangi waktu layar.

Dengan bermain permainan tradisional, kakak shalih-shalihah dapat lebih aktif secara fisik, bersosialisasi dengan teman sebaya, dan mengurangi risiko gangguan kesehatan yang terkait dengan penggunaan teknologi berlebihan, seperti obesitas dan gangguan tidur.

6. Menjalin Ikatan Keluarga

Permainan tradisional sering kali dimainkan bersama anggota keluarga, yang bisa menjadi kesempatan yang baik untuk menjalin ikatan dan menghabiskan waktu berkualitas bersama. Misalnya, bermain ular tangga atau monopoli dengan keluarga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan mendekatkan antar anggota keluarga. Ini juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk mengenang masa kecil mereka dan berbagi cerita serta pengalaman dengan anak-anak.

Kesimpulan

Mengenalkan permainan tradisional kepada anak zaman sekarang memiliki banyak manfaat yang signifikan. Dari meningkatkan keterampilan sosial dan motorik hingga mengembangkan kreativitas dan memperkenalkan nilai-nilai budaya, permainan tradisional menawarkan banyak hal yang tidak bisa ditemukan dalam permainan digital.

Selain itu, permainan tradisional juga membantu mengurangi ketergantungan pada teknologi dan menjalin ikatan keluarga. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk melestarikan dan mengenalkan permainan tradisional kepada generasi muda agar mereka dapat merasakan manfaatnya dan menjaga warisan budaya kita tetap hidup.

Nah, Ayah Bunda juga bisa lo menyelenggarakan Fun Traditional Game di rumah masing-masing. Apalagi setelah mengetahui manfaat dari permainan tradisional, pastinya makin semangat dong bikin agenda khusus main tradisional di rumah? Selamat main bersama dan memetik hasilnya, Ayah Bunda.***

Cara Membuat Anak Berani dan Percaya Diri Meraih Cita-cita Melalui Pohon Harapan

Cara Membuat Anak Berani dan Percaya Diri Meraih Cita-cita Melalui Pohon Harapan

Menemukan cara membuat anak berani dan percaya diri merupakan salah satu tugas penting bagi setiap orang tua. Salah satu metode yang kreatif dan efektif untuk mencapai hal ini adalah dengan menggunakan konsep Pohon Harapan.

Pohon Harapan untuk Membentuk Mental Visioner

Pohon Harapan adalah sebuah aktivitas di mana anak-anak dan orang tua bekerja sama untuk menuliskan dan menempelkan harapan-harapan mereka pada sebuah pohon buatan. Berikut adalah cara membuat kakak shalih-shalihah berani dan percaya diri meraih cita-cita melalui Pohon Harapan.

1. Membuat Pohon Harapan

Langkah pertama adalah membuat pohon harapan. Ayah Bunda dapat menggunakan berbagai bahan seperti karton, kertas warna-warni, atau bahkan ranting kayu. Tempatkan pohon buatan ini di lokasi yang mudah dijangkau oleh kakak shalih-shalihah, misalnya di ruang keluarga atau kamar tidur mereka. Pastikan pohon tersebut cukup besar sehingga dapat menampung banyak harapan dan cita-cita.

2. Menulis Harapan dan Cita-cita

Ajak kakak shalih-shalihah untuk menuliskan harapan dan cita-cita mereka pada kertas berbentuk daun. Harapan ini bisa berupa impian jangka panjang seperti menjadi dokter, guru, atau bahkan astronot. Selain itu, dorong mereka untuk menuliskan harapan yang lebih kecil dan lebih mudah dicapai, seperti ingin mendapatkan nilai bagus di sekolah atau menguasai keterampilan baru.

3. Menempelkan Harapan pada Pohon

Setelah harapan dan cita-cita ditulis, tempelkan daun-daun tersebut pada pohon harapan. Proses menempelkan harapan ini bisa menjadi momen yang menyenangkan dan penuh makna bagi kakak shalih-shalihah. Mereka akan merasa antusias melihat pohon harapan mereka semakin penuh dengan impian-impian mereka.

4. Diskusi dan Refleksi

Setelah pohon harapan selesai dibuat, luangkan waktu untuk berdiskusi dengan kakak shalih-shalihah tentang harapan-harapan yang telah mereka tulis. Tanyakan mengapa mereka memiliki harapan tersebut dan apa langkah-langkah yang bisa mereka ambil untuk mencapainya. Diskusi ini akan membantu kakak shalih-shalihah memahami bahwa untuk mencapai cita-cita diperlukan usaha dan ketekunan.

5. Memberikan Dukungan dan Motivasi

Sebagai orang tua, sangat penting untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada kakak shalih-shalihah dalam meraih cita-cita mereka. Berikan pujian ketika mereka menunjukkan usaha dan kemajuan dalam mencapai harapan mereka.

Pastikan untuk selalu memberikan dorongan positif dan mengingatkan kakak shalih-shalihah bahwa mereka memiliki kemampuan untuk meraih apa pun yang mereka impikan, tentu saja dengan izin Allah SWT.

6. Mengajarkan Kegagalan sebagai Bagian dari Proses

Selain memberikan dukungan, ajarkan juga kepada kakak shalih-shalihah bahwa kegagalan adalah bagian dari proses mencapai cita-cita. Ceritakan pengalaman Ayah Bunda sendiri atau kisah-kisah inspiratif tentang orang-orang yang berhasil meraih impian mereka meskipun mengalami banyak kegagalan.

Kisah tersebut insyaAllah akan membantu kakak shalih-shalihah memahami bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi sebuah pelajaran berharga untuk bangkit dan mencoba lagi.

7. Memperbarui Pohon Harapan

Secara berkala, ajak kakak shalih-shalihah untuk memperbarui pohon harapan mereka. Tambahkan harapan-harapan baru dan lihat kembali harapan-harapan yang sudah tercapai.

Momen ini bisa menjadi waktu refleksi yang baik untuk mengingatkan kakak shalih-shalihah tentang pentingnya memiliki tujuan dan berusaha mencapainya.

galeri pohon harapan

Cara Membuat Anak Berani dan Percaya Diri Meraih Cita-cita pada Pekan Ta’aruf 2024 Hari Keempat

Ayah Bunda, membuat Pohon Harapan sudah dilakukan di SD Islam Bintang Juara. Tepatnya pada gelaran Pekan Ta’aruf 2024 hari keempat (Kamis, 18 Juli 2024).

Pada hari itu, kakak kelas 2-6 diberikan tantangan oleh ibu bapak guru untuk menuliskan harapannya pada kertas yang disediakan. Didampingi oleh wali kelas dan pendamping, kakak shalih-shalihah menuliskan nama, harapan untuk sekolah, harapan untuk diri sendiri dan cita-cita yang ingin digapai oleh mereka.

MasyaAllah, kakak shalih-shalihah sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan kakak kelas 6 sudah mampu menuliskan beragam harapan pada kertas yang telah tersedia.

Dari harapan terdekat yang ingin dicapai, hingga cita-cita secara personal, sampai target mereka hingga nanti perguruan tinggi. Kami percaya apa yang kakak tuliskan akan menjadi doa-doa yang teruntai. Semoga apa yang kakak tulis dan harapkan bisa tercapai dalam bentuk terbaiknya.

Agar doa-doa kakak semakin menguat, Ayah Bunda juga bisa mengajak kakak shalih-shalihah untuk membuat Pohon Harapan keluarga di rumah masing-masing. Ayah Bunda bisa menyaksikan video dokumentasi kegiatan membuat Pohon Harapan di kelas 6 berikut ini, agar semakin semangat menerapkannya di rumah:

Kesimpulan

Menggunakan Pohon Harapan merupakan cara membuat anak berani dan percaya diri dengan metode yang kreatif dan efektif. Melalui aktivitas ini, kakak shalih-shalihah belajar untuk bermimpi besar, berusaha keras, dan menerima kegagalan sebagai bagian dari perjalanan mereka.

Dengan dukungan dan motivasi yang tepat dari orang tua dan guru, insyaAllah kakak shalih-shalihah akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berani meraih cita-cita mereka. Ayo, Ayah Bunda coba juga buat Pohon Harapan di rumah ya!***

Membentuk Karakter Calon Pemimpin Muslim dengan Mengenalkan Adab pada Lingkungan Sekitar

Membentuk Karakter Calon Pemimpin Muslim dengan Mengenalkan Adab pada Lingkungan Sekitar

Membentuk karakter calon pemimpin Muslim bukanlah tugas yang mudah, namun merupakan tanggung jawab yang mulia. Salah satu cara efektif untuk melakukannya adalah dengan mengenalkan adab pada lingkungan sekitar sejak dini.

Adab, yang merupakan perilaku dan etika dalam Islam, memainkan peran penting dalam pembentukan karakter yang kuat dan berintegritas. Menumbuhkan dan membangun adab bukanlah proses sehari dua hari. Dibutuhkan sinergi antara sekolah dan orang tua dalam mengoptimalkan pendidikan adab pada kakak shalih-shalihah.

Mengenalkan Adab dan Jenis-jenisnya kepada Kakak Shalih-shalihah

SD Islam Bintang Juara meyakini bahwa adab adalah salah satu landasan penting bagi kakak shalih-shalihah dalam bersikap dan berjejaring sehari-hari. Oleh karenanya, pendidikan adab mendapat perhatian dan porsi utama di Sekolah Calon Pemimpin Muslim.

Seorang Calon Pemimpin Muslim haruslah memiliki tiga jenis adab berikut ini;

Pertama, Adab kepada Allah SWT

Poin pertama ini harus menjadi dasar dalam mendidik anak-anak. Mengajarkan mereka untuk beribadah dengan khusyuk, berdoa, dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT akan membentuk rasa keimanan yang kokoh. Selain itu, mengenalkan kisah-kisah para nabi dan rasul dapat menjadi inspirasi bagi mereka dalam menghadapi berbagai tantangan.

Kedua, Adab kepada Orang Tua dan Keluarga

Berikutnya yang juga harus ditanamkan dengan kuat adalah adab kepada orang tua dan keluarga. Menghormati dan menaati orang tua, serta menjaga hubungan harmonis dengan anggota keluarga lainnya, adalah cerminan dari akhlak yang mulia. Pemimpin yang baik harus memiliki dasar moral yang kuat yang berasal dari hubungan yang baik dengan keluarga.

Ketiga, Adab kepada Tetangga dan Lingkungan Sekitar

Adab terhadap orang-orang di sekitar tentu tak kalah penting. Termasuk di dalamnya adalah adab terhadap guru. Oleh karenanya, guru dan orang tua harus senantiasa mengajarkan dan mencontohkan kakak shalih-shalihah untuk bersikap ramah, membantu teman yang membutuhkan, dan menjaga kebersihan lingkungan adalah cara untuk membentuk rasa tanggung jawab sosial. Pemimpin yang peduli pada lingkungan sekitar akan lebih mampu menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Keempat, Adab dalam Bergaul dan Bersosialisasi

Bagaimana kakak shalih-shalihah berinteraksi satu sama lain adalah hal yang juga patut diperhatikan. Kakak shalih-shalihah perlu diajarkan untuk bersikap jujur, adil, dan berani menyuarakan kebenaran. Dengan demikian, mereka akan tumbuh menjadi individu yang berani dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

Cara SD Islam Bintang Juara Mengenalkan Adab pada Lingkungan Sekitar

Dalam konteks pendidikan formal, sekolah dan lembaga pendidikan Islam dapat berperan besar dalam mengenalkan adab kepada lingkungan sekitar. Melalui program-program ekstrakurikuler, seperti kegiatan sosial dan kepedulian lingkungan, anak-anak dapat belajar langsung bagaimana mengaplikasikan adab dalam kehidupan sehari-hari.

Pada Pekan Ta’aruf 2024 hari ketiga, kakak shalih-shalihah kelas 1 diajak berkeliling dari satu ruangan ke ruangan lain yang ada di sekolah. Bukan hanya mengenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga bagaimana bersikap ketika berada dalam ruangan-ruangan tersebut.

Terdapat enam pos yang harus disinggahi masing-masing kelompok kakak kelas 1, yaitu:

mengenalkan adab

1. Pos 1 yang berada di Kamar Mandi Lantai 2

Di pos ini, ada Ustaz Zakki Akmal Al Hafidz yang siap mendampingi kakak shalih-shalihah belajar tentang adab masuk dan ke luar kamar mandi. Selain mengajarkan kaki mana yang harus masuk terlebih dahulu ketika melangkah ke ruangan, Ustaz Zakki Akmal juga melatih kakak shalih-shalihah untuk mengucapkan doa masuk dan ke luar kamar mandi.

2. Pos 2, berada di Ruang Kelas 1A

Pada pos kedua ini, ada bu Ulfa yang siap melatih kakak shalih-shalihah adab masuk ruang kelas, serta bagaimana sikap yang tepat ketika berjumpa dengan teman dan bapak ibu guru.

3. Pos 3, berada di Area Perpustakaan

Bersama Bu Khofsoh, kakak kelas 1 belajar tentang adab meminjam buku, membaca buku, menata dan mengembalikan buku.

4. Pos 4, terletak di Area UKS

Pada pos keempat ini, Bu Nisa memberikan informasi kepada kakak kelas 1 tentang pengenalan UKS, adab izin ke UKS dan adab penggunaan barang di UKS.

5. Pos 5, terletak di Area Dapur

Bu Laila mengajak kakak shalih-shalihah kelas 1 untuk berkenalan dengan tim dapur, yaitu Miss Nur, Bibik Septi dan Bu Rita. Selain berkenalan dengan tim dapur, kakak shalih-shalihah belajar tentang adab mengambil makan siang, adab berbicara dengan tim dapur, dan adab mengembalikan alat makan.

6. Pos 6 Berada di Lapangan

Pak Ali menyambut kedatangan kakak shalih-shalihah kelas 1 di lapangan dengan penuh semangat dan riang gembira. Pak Ali memberikan informasi mengenai adab berkegiatan di lapangan, adab menggunakan alat oalahraga  dan alat bermain.

Diharapkan dengan mengenalkan adab kepada lingkungan yang ada di sekolah, kakak shalih-shalihah akan terbiasa dan perlahan kebiasaan tersebut tumbuh menjadi karakter yang mengakar kuat dalam diri mereka.

Dengan mengenalkan adab kepada lingkungan sekitar, insyaAllah kita tidak hanya membentuk individu yang berakhlak mulia, tetapi juga Calon Pemimpin Muslim yang tangguh dan berintegritas. Semoga generasi mendatang mampu membawa perubahan positif bagi umat dan dunia, dengan landasan adab yang kuat dan mulia. Aamiin ya Rabbal’alamin.***

Tasyakuran Milad ke-7 SD Islam Bintang Juara Penuh Haru dan Rasa Syukur

Tasyakuran Milad ke-7 SD Islam Bintang Juara Penuh Haru dan Rasa Syukur

Bertepatan dengan Pekan Ta’aruf hari kedua (Selasa, 16 Juli 2024), SD Islam Bintang Juara mensyukuri pertambahan usianya yang ke-7. Tasyakuran Milad ke-7 ini dilakukan bersama-sama di gedung baru yang menghubungkan antara Gedung A dan Gedung B.

Bertemakan “7 Tahun Mengabdi Bersinergi Mendidik Generasi Calon Pemimpin Sejati”, SD Islam Bintang Juara melaksanakan tasyakuran milad ke-7 ini dengan penuh rasa haru. Kegiatan ini diawali dengan khotmil Qur’an dan dilanjutkan dengan do’a yang disampaikan oleh Ustaz Al Hafidz Zakki Akmal.

Sambutan Bu Ni’mah pada Tasyakuran Milad ke-7

Tetes air mata tidak mampu terbendung. Terutama ketika video dokumenter perjalanan SD Islam Bintang Juara diputar, Bu Ni’mah mengajak seluruh siswa dan guru yang hadir pada momen tersebut untuk napak tilas perjalanan Sekolah Calon Pemimpin Muslim ini.

Bu Ni’mah bercerita bahwasanya SD Islam Bintang Juara berawal dari sebuah ruang sewa kecil di daerah Lamongan. Saat itu jumlah siswanya hanyalah 11, yang sudah lulus pada tahun pelajaran 2022-2023 lalu.

Sekarang, tujuh tahun kemudian, jumlah siswa sudah meningkat berkali lipat, hingga mencapai 210 siswa. Yang dulunya hanya 1 rombel, tahun pelajaran 2024-2025 ini telah mengampu 10 rombel. Tahun ketujuh ini untuk pertama kalinya SD Islam Bintang Juara menerima 3 rombel siswa kelas 1.

Pada tahun kelima, sekolah ini telah meluluskan 11 siswa. Disusul pada tahun keenam alhamdulillah meluluskan 14 siswa. InsyaAllah pada tahun ketujuh akan meluluskan 27 siswa.

Begitu juga dengan jumlah guru, yang awalnya memiliki pendidik di bawah angka 10, kini telah berkembang menjadi 48 pendidik. Alhamdulillah, pada bulan Maret 2023, Sekolah Calon Pemimpin Muslim telah mendapat predikat akreditasi Unggul. InsyaAllah akan disusul menjadi Sekolah Adiwiyata pada tahun 2025, aamiin aamiin ya rabbal ‘alamin.

Rasa syukur semakin berlipat dengan berdirinya gedung baru yang tepat saat tahun pelajaran baru dimulai sudah bisa digunakan berkegiatan. Dengan berdirinya gedung baru, diharapkan tentunya kakak shalih-shalihah semakin semangat belajarnya.

Semoga dengan gedung baru ini pula, semakin banyak manfaat yang akan ditebarkan oleh SD Islam Bintang Juara. Sebagaimana doa-doa yang disampaikan oleh kakak-kakak shalih yang mewakili dari kelas 1 – 6; kak Zhafran, Kak Syabil dan Kak Nadhif.

galeri tasyakuran milad ke-7 SD Islam Bintang Juara

Pesan Bermakna dari Bunda Vivi Psikolog

Selain sambutan dari Bu Ni’mah yang penuh semangat, Ibu Dyah Indah Noviyani, S.Psi., M.Psi., Psikolog, selaku Ketua Yayasan Dewi Sartika Semarang, juga memberikan pesan singkat yang penuh makna. Ibu yang akrab dipanggil dengan Bunda Vivi Psikolog ini senantiasa mengingatkan kakak shalih-shalihah dan para guru untuk meningkatkan rasa cinta dan taat kepada Allah SWT.

Kita senantiasa perlu menyadari bahwa Allah SWT yang membuat tubuh sehat. Allah SWT pula yang membuat kita bisa berpikir dan bernafas. Maka dalam setiap jejak langkah kehidupan, kita harus senantiasa melibatkan Allah SWT.

Bunda Vivi Psikolog juga memberikan pesan kepada kakak shalih-shalihah untuk pantang menyerah, senantiasa disiplin dan datang ke sekolah sesuai waktu yang telah disepakati. Akhir kata, Bunda Vivi Psikolog mendoakan agar Allah SWT senantiasa meridhoi langkah-langkah yang dijejakkan oleh kakak shalih-shalihah dan para guru.

Selain pesan bermakna dari Bu Ni’mah dan Bunda Vivi Psikolog, tasyakuran milad ke-7 diisi dengan pemotongan tumpeng secara simbolis, sebagai wujud bentuk syukur seluruh keluarga besar SD Islam Bintang Juara. Tumpeng tersebut kemudian diserahkan oleh Bu Ni’mah kepada Bunda Vivi Psikolog, juga kepada Bapak Arif Wibowo, S.Hi., S.H., selaku Kepala SD Islam Bintang Juara yang pertama.

Walau singkat dan sederhana, tasyakuran milad ke-7 SD Islam Bintang Juara ini menggoreskan kesan yang dalam bagi siapa saja yang hadir di ruangan tersebut. Doakan kami ya Ayah Bunda, agar senantiasa bisa menebar kebermanfaatan lebih luas di bumi Allah SWT ini. Aamiin aamiin ya Rabb.***