Dalam era digital yang terus berkembang pesat, penguasaan teknologi menjadi kunci utama agar generasi muda bisa bersaing dan berinovasi. Melihat hal ini, SD Islam Bintang Juara (SDIBJ) mengambil langkah maju dengan mengirimkan salah satu guru unggulannya, Bu Linda Wilantika, S.P, guru kelas 5, mengikuti Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) di Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) pada 7–11 Juli 2025.
Keikutsertaan SDIBJ bukan tanpa alasan. Sekolah ini terpilih sebagai piloting project KKA, bukti nyata komitmen SDIBJ dalam mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan dasar demi mencetak calon pemimpin masa depan yang melek digital.
Mengenal Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) di UNIMUS
Pelatihan yang berlangsung selama lima hari ini menghadirkan dua pemateri ahli, yaitu Saiful Amri, S.Kom., M.Kom. dan Basirudin Ansor, M.Kom., yang membawakan materi dari sudut pandang teknologi sekaligus pedagogi pendidikan. Fokus utama pelatihan adalah memberikan bekal komprehensif kepada guru agar siap mengajar mata pelajaran yang menggabungkan koding dan kecerdasan artifisial dengan pendekatan yang sesuai usia siswa SD.
Modul 1: Mata Pelajaran KKA
Modul ini membuka wawasan tentang kurikulum KKA — bagaimana materi koding dan AI disusun agar sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas siswa SD. Konsep pembelajaran diarahkan agar menyenangkan dan mudah dipahami, sekaligus menanamkan dasar logika dan kreativitas.
Modul 2: Berpikir Komputasional sebagai Landasan KKA
Berpikir komputasional adalah kemampuan menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis, yang merupakan pondasi dari koding dan AI. Modul ini mengajarkan guru untuk membimbing siswa dalam memecah masalah besar menjadi langkah-langkah kecil yang bisa dipecahkan satu per satu.
Modul 3: Konsep Dasar Kecerdasan Artifisial Fase C
Pelatihan ini memperkenalkan AI dalam konteks yang sederhana dan aplikatif. Guru belajar bagaimana kecerdasan buatan bekerja dan bagaimana mempresentasikannya agar anak-anak bisa memahami konsep dasar teknologi yang mungkin terdengar rumit.
Modul 4: Pemanfaatan Kecerdasan Buatan Fase C
Selain teori, pelatihan menitikberatkan pada aplikasi AI dalam proses belajar mengajar. Contohnya, penggunaan aplikasi AI untuk latihan soal, pembelajaran interaktif, dan pengembangan kreativitas siswa melalui proyek sederhana berbasis teknologi.
Modul 5: Pedagogi KKA
Tidak kalah penting, modul ini membahas teknik pengajaran yang efektif, termasuk metode pembelajaran yang interaktif dan ramah anak, serta cara mengatasi tantangan saat mengajarkan materi teknologi pada siswa usia dini.
Dari Pelatihan ke Implementasi: Menerapkan KKA dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPAS
Sebagai bentuk aplikasi langsung dari pelatihan, Bu Linda menerapkan ilmu yang telah didapat melalui pembelajaran Bahasa Indonesia dan IPAS. Wah, bagaimana ya KKA diimplementasikan dalam kedua mata pelajaran tersebut?
Apabila Ayah Bunda penasaran, langsung saja simak video berikut:
Manfaat Pelatihan bagi SD Islam Bintang Juara dan Siswa
Keikutsertaan dalam pelatihan ini bukan hanya soal peningkatan kompetensi guru, tapi juga investasi jangka panjang bagi kemajuan SDIBJ dan siswa. Manfaat utamanya meliputi:
Peningkatan kualitas pembelajaran berbasis teknologi modern yang membuat siswa lebih siap menghadapi era digital.
Pengembangan keterampilan abad 21 seperti kreativitas, berpikir kritis, dan problem solving.
Penguatan posisi SD Islam Bintang Juara sebagai sekolah pionir yang adaptif terhadap inovasi pendidikan.
Bu Linda menegaskan, “Mengajarkan koding dan AI pada anak-anak bukan hanya memberikan mereka skill teknis, tapi juga membangun pola pikir yang akan membantu mereka menjadi problem solver dan inovator di masa depan.”
Menatap Masa Depan Bersama SD Islam Bintang Juara
Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial di UNIMUS ini menjadi bukti nyata bahwa SD Islam Bintang Juara berkomitmen menyiapkan generasi muda yang tidak hanya kuat secara ilmu agama dan karakter, tapi juga unggul dalam teknologi.
Apabila Ayah Bunda juga ingin mengenalkan koding dan kecerdasan artifisial pada anak dari rumah, silakan baca artikel kami “Tips Belajar Koding untuk Anak” agar proses pembelajaran di rumah bisa bersinergi dengan apa yang kami lakukan di rumah. Dengan inovasi dan semangat pembelajaran yang terus diperbarui, SDIBJ siap melahirkan calon pemimpin muslim yang kreatif, cerdas, dan adaptif di dunia yang semakin digital.*** (CM-MRT)
Suasana di SD Islam Bintang Juara pada Kamis, 14 Agustus 2025 terasa begitu meriah dan penuh semangat juang. Hari itu menjadi momen istimewa, karena selain memperingati Hari Pramuka, seluruh kakak shalih-shalihah juga ikut menyemarakkan HUT ke-80 Republik Indonesia dengan gelaran Festival Kemerdekaan.
Momentum ini tidak hanya menjadi ajang untuk tampil, tetapi juga kesempatan berharga untuk belajar memaknai arti kemerdekaan lewat kegiatan penuh kreativitas, kolaborasi, dan semangat kebersamaan.
Festival Kemerdekaan: Ajang Kreativitas, Bukan Sekadar Kompetisi
Hari pertama Festival Kemerdekaan dipenuhi dengan ragam lomba non-fisik yang super seru. Setiap kelas dari kelas 1 hingga kelas 6 terlibat penuh dalam berbagai kompetisi yang mengasah kreativitas, konsentrasi, dan kepercayaan diri.
Beberapa kegiatan yang digelar antara lain:
🎶 Festival Paduan Suara – Suara merdu kakak shalih-shalihah berpadu indah, menghadirkan suasana khidmat sekaligus membangkitkan rasa cinta tanah air.
📝 Festival Spelling Bee – Permainan yang melatih ketelitian, fokus, dan kecepatan berpikir dalam mengeja kata-kata bahasa Inggris.
🧠 Festival Cerdas Cermat – Menguji wawasan umum sekaligus melatih strategi dan kerja sama tim.
📖 Festival Baca Puisi – Menyentuh hati dengan lantunan kata-kata penuh makna, membangkitkan rasa nasionalisme.
🏆 Ranking 1 – Permainan penuh ketegangan yang seru, mengajak kakak shalih-shalihah untuk berpikir cepat dan tepat.
Setiap lomba menghadirkan nuansa kompetisi sehat, di mana kakak shalih-shalihah tampil penuh percaya diri dan semangat juang, layaknya para pahlawan yang dulu berjuang untuk kemerdekaan bangsa.
Namun, di balik semua itu, kakak shalih-shalihah belajar bahwa Festival Kemerdekaan ini bukan semata-mata tentang siapa yang menang atau kalah. Lebih dari itu, kegiatan ini menanamkan nilai kolaborasi:
🤝 Belajar bekerja sama dengan tim.
🧩 Menghargai peran setiap anggota kelompok.
🌟 Menyadari bahwa keberhasilan adalah hasil dari kekompakan, bukan usaha individu semata.
Dengan begitu, kakak shalih-shalihah merasakan bahwa kemerdekaan bukan hanya soal berani tampil, tapi juga soal bersatu, bekerjasama, dan saling mendukung satu sama lain.
Makna Kemerdekaan dalam Setiap Langkah
Perayaan ini bukan sekadar perlombaan, tetapi sebuah upaya menanamkan nilai-nilai luhur kemerdekaan dalam diri peserta didik. Melalui kegiatan ini, kakak shalih-shalihah belajar bahwa kemerdekaan adalah ruang untuk berkarya, berprestasi, dan menumbuhkan semangat kebersamaan.
Seperti halnya para pahlawan yang berjuang bersama-sama demi Indonesia merdeka, kakak shalih-shalihah SD Islam Bintang Juara pun belajar arti kolaborasi: saling menguatkan, berbagi ide, dan pantang menyerah demi mencapai tujuan bersama.
Penutup
Dengan menggabungkan peringatan Hari Pramuka dan Festival Kemerdekaan, SD Islam Bintang Juara menghadirkan pengalaman belajar yang seru sekaligus penuh makna.
✨ “Festival ini mengajarkan bahwa kemerdekaan sejati bukan hanya tentang kebebasan, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa tumbuh bersama dalam kolaborasi.” ✨
Dalam rangkaian Project Based Learning (PjBL) “Pahlawan dalam Kata dan Karya”, kakak shalih-shalihah kelas 6 SD Islam Bintang Juara kembali mendapatkan pengalaman istimewa melalui agenda Belajar Bersama Ahli (BBA). Kali ini, mereka berkesempatan bertemu dengan Marita Surya Ningtyas, S.S., seorang blogger sekaligus Koordinator Tim Media Yayasan Dewi Sartika pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Agar lebih seru, diajak pula kakak kelas 5 untuk ikut menjadi peserta dalam sesi belajar kali ini. Dengan mengusung tema “Menulis yang Menggugah: Seni Mengemas Informasi Secara Menarik”, Bu Marita mengajak kakak kelas 5 dan 6 untuk memahami bagaimana sebuah tulisan bisa lebih hidup, jelas, dan bermakna.
Belajar Rumus Menulis yang Tak Lekang Waktu
Sebelum masuk ke praktik, Bu Marita membagikan rumus sederhana yang sering dipakai para penulis profesional: 5W + 1H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana).
Melalui formula ini, peserta didik diajak menyadari bahwa menulis bukan sekadar merangkai kalimat, tetapi tentang menyusun informasi dengan rapi agar pembaca mudah memahami. Teknik ini sangat relevan dengan tujuan PBL kali ini, yaitu:
Kakak shalih-shalihah mampu memahami teknik menulis teks eksplanasi yang informatif.
Kakak shalih-shalihah mampu menemukan ide untuk menuliskan teks eksplanasi yang memikat.
Tantangan Seru: Dari Menulis Tokoh hingga Bedah Artikel
Kegiatan BBA tidak berhenti di teori. Kakak kelas 5 dan 6 langsung diajak mencoba dua tantangan seru yang membuat suasana belajar semakin hidup:
✍ Menulis Paragraf tentang Tokoh
Mereka diminta membuat paragraf pendek tentang seorang tokoh dengan gaya menulis yang menarik dan enak dibaca.
📖 Bedah Artikel 5W + 1H
Kakak juga diajak membaca sebuah artikel, lalu menemukan unsur-unsur 5W + 1H di dalamnya. Tantangan ini melatih mereka berpikir kritis sekaligus memahami struktur sebuah tulisan.
Menulis Itu Menginspirasi
Dari kegiatan ini, kakak shalih-shalihah belajar bahwa menulis bukanlah hal yang membosankan. Justru, menulis bisa menjadi sarana untuk:
Menyampaikan informasi dengan jelas.
Menggugah emosi pembaca.
Mengabadikan ide, kisah, dan semangat juang para pahlawan.
Seperti pesan Bu Marita, menulis adalah seni yang bukan hanya indah, tetapi juga mampu memberi makna dan inspirasi bagi banyak orang.
SD Islam Bintang Juara dan Komitmen Menumbuhkan Generasi Penulis Hebat
Melalui tahap pengenalan PjBL ini, SD Islam Bintang Juara terus berkomitmen menghadirkan pembelajaran yang kontekstual, menyenangkan, dan bermakna. Bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan abad 21, termasuk kemampuan literasi dan komunikasi yang kuat.
Karena di SDIBJ, setiap anak bukan sekadar belajar menulis, tetapi juga belajar mengemas informasi menjadi karya yang bisa menginspirasi banyak orang.***(CM-MRT)
Sebagai bagian dari komitmen menghadirkan pembelajaran bermakna, SD Islam Bintang Juara kembali melaksanakan Project Based Learning (PjBL). Kali ini giliran kakak-kakak kelas 6 yang memulai proyek bertema “Pahlawan dalam Kata dan Karya”.
Tahap pengenalan proyek ini diawali dengan kegiatan Menggali Inspirasi dari Museum Mandala Bhakti Semarang pada hari Senin, 11 Agustus 2025.
Belajar dari Jejak Perjuangan di Museum Mandala Bhakti
Di museum bersejarah ini, kakak shalih dan shalihah kelas 6 diajak untuk mengamati berbagai informasi mengenai perjuangan bangsa Indonesia. Tujuannya adalah agar peserta didik mampu belajar bagaimana penyampaian informasi sejarah bisa dikemas dan disajikan dengan menarik, sehingga mudah dipahami oleh pengunjung.
Kunjungan ini juga menjadi kesempatan emas untuk melihat langsung bukti nyata perjuangan pahlawan bangsa, sekaligus menggali inspirasi dalam menyusun karya mereka di proyek PBL ini.
Tujuan Pembelajaran dari Kunjungan
Melalui kegiatan ini, terdapat dua tujuan utama yang ingin dicapai:
Kakak shalih-shalihah mampu mengamati bagaimana informasi sejarah disajikan di dalam museum.
Kakak shalih-shalihah mampu menjelaskan bagaimana cara menyajikan informasi agar lebih menarik bagi pembaca maupun pengunjung.
Dengan begitu, kakak kelas 6 tidak hanya belajar tentang isi sejarah, tetapi juga teknik menyampaikan pesan yang edukatif dan menginspirasi.
Pengalaman yang Berkesan
Bagi kakak kelas 6, kunjungan ke Museum Mandala Bhakti memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Mereka kagum melihat bahwa informasi dalam museum disajikan dalam tiga bahasa: Jepang, Indonesia, dan Inggris, sehingga bisa dipahami oleh pengunjung dari berbagai latar belakang.
Selain itu, kakak juga berkesempatan menyaksikan beragam senjata yang digunakan para pahlawan pada masa perjuangan. Melihat langsung benda-benda bersejarah ini membuat mereka semakin menghargai pengorbanan para pejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Menumbuhkan Apresiasi dan Kreativitas
Kegiatan tahap pengenalan PjBL ini bukan sekadar jalan-jalan ke museum, tetapi sebuah proses belajar untuk melatih kemampuan observasi, analisis, dan kreativitas. Dari pengalaman ini, kakak kelas 6 diharapkan mampu menuangkan inspirasi dalam karya mereka, baik dalam bentuk tulisan, visual, maupun media kreatif lainnya.
Dengan tema “Pahlawan dalam Kata dan Karya”, SD Islam Bintang Juara ingin menanamkan semangat nasionalisme, sekaligus mengajarkan anak-anak bagaimana menyampaikan informasi dengan cara yang menyentuh hati dan relevan dengan generasi masa kini.
“Setiap karya adalah jejak sejarah baru. Dengan belajar dari pahlawan, kakak kelas 6 belajar menjadi generasi yang berani berkarya dan berkontribusi untuk bangsa.” ✨
Setiap awal semester, SD Islam Bintang Juara secara rutin mengadakan kegiatan pemaparan program sebagai bentuk sinergi antara sekolah dan orang tua. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk menyampaikan program tahunan sekolah sekaligus memperkuat kolaborasi demi mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Komitmen Bersama Melalui Pemaparan Program Kelas 1 SD
Pada tahun pelajaran 2025–2026, pemaparan program untuk siswa kelas 1 SD dilaksanakan secara luring pada Sabtu, 12 Juli 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh orang tua/wali siswa, guru kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah hingga ketua yayasan. Pemaparan secara langsung ini bertujuan untuk membangun komitmen awal dalam mendampingi masa transisi anak dari PAUD ke SD.
Dalam sesi ini, orang tua turut menandatangani komitmen kerjasama sebagai bentuk kesungguhan dalam mendampingi proses belajar anak, baik dari sisi akademik, karakter, maupun ibadah. Selain itu, pemilihan koordinator kelas (korlas) juga menjadi bagian penting dalam membangun komunikasi dua arah yang efektif antara pihak sekolah dan orang tua.
Pemaparan Program Kelas 2–6 SD: Lanjutan Sinergi yang Terencana
Bagi siswa kelas 2 hingga 6, kegiatan pemaparan program dilaksanakan secara luring pada Sabtu, 19 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi lanjutan dari program sebelumnya dengan fokus pada penguatan keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah selama satu tahun ke depan.
SD Islam Bintang Juara menyadari bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya ditentukan oleh sekolah, tetapi juga oleh peran aktif orang tua di rumah. Karena itu, keterlibatan orang tua dalam kegiatan-kegiatan seperti outing class, proyek based learning, hingga kegiatan keagamaan akan sangat mendukung terbentuknya karakter anak yang seimbang dan berdaya.
Kolaborasi Sekolah dan Orang Tua: Kunci Sukses Pendidikan Anak
Kegiatan pemaparan program bukan sekadar agenda rutin, tetapi merupakan strategi membangun sinergi antara sekolah dan orang tua. Dalam kegiatan ini, dijelaskan program-program unggulan sekolah, target pembelajaran, serta bentuk dukungan yang dibutuhkan dari orang tua.
SD Islam Bintang Juara percaya bahwa keterbukaan informasi dan komunikasi yang intensif dengan orang tua menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menyenangkan, dan bermakna.*** (CM-MRT)
Puskesmas Sekaran pada hari Kamis, 6 Maret 2025, mengadakan penyuluhan kesehatan di hadapan kakak shalih-shalihah SD Islam Bintang Juara. Penyuluhan tersebut membahas dua topik penting, yaitu penyakit cacing dan bahaya rokok. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kakak shalih-shalihah tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit sejak dini.
Penyakit Cacing: Ancaman yang Sering Terabaikan
Penyakit cacing adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing yang hidup di dalam tubuh manusia. Penyakit ini sering kali menyerang anak-anak, terutama mereka yang memiliki kebiasaan kurang menjaga kebersihan. Beberapa jenis cacing yang umum menginfeksi manusia antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Enterobius vermicularis), dan cacing tambang (Necator americanus).
Ciri-Ciri Penyakit Cacing
Infeksi cacing sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas, tetapi beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
Perut kembung dan sering merasa tidak nyaman
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
Nafsu makan berkurang atau meningkat secara tidak wajar
Anemia atau kekurangan darah akibat cacing yang menghisap nutrisi tubuh
Rasa gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari (khususnya akibat cacing kremi)
Gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit
Cara Mencegah Penyakit Cacing
Untuk mencegah infeksi cacing, langkah-langkah berikut sangat dianjurkan:
Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet
Memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam keadaan bersih dan matang
Menggunakan alas kaki saat beraktivitas di luar rumah untuk mencegah infeksi cacing tambang
Rutin mengonsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali sesuai anjuran tenaga medis
Menjaga kebersihan kuku dan lingkungan sekitar agar tidak menjadi tempat berkembangnya telur cacing
Bahaya Rokok: Ancaman bagi Kesehatan
Selain penyakit cacing, penyuluhan juga membahas tentang bahaya rokok. Rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia berbahaya, termasuk nikotin, tar, dan karbon monoksida, yang dapat merusak kesehatan tubuh.
Dampak Buruk Rokok bagi Kesehatan
Rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, di antaranya:
1. Penyakit Paru-Paru
Merokok meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emfisema, dan bronkitis kronis.
Rokok juga menjadi penyebab utama kanker paru-paru.
2. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Zat kimia dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke.
3. Gangguan Kehamilan dan Kesehatan Janin
Wanita hamil yang merokok atau terpapar asap rokok berisiko mengalami keguguran, bayi lahir prematur, atau bayi dengan berat badan rendah.
4. Dampak pada Perokok Pasif
Tidak hanya perokok aktif, tetapi orang di sekitarnya juga dapat terkena dampak buruk dari asap rokok, seperti risiko penyakit pernapasan dan kanker paru-paru.
Cara Menghindari Bahaya Rokok
Untuk menghindari dampak buruk rokok, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Berhenti merokok secara bertahap atau dengan bantuan tenaga medis
Menghindari lingkungan yang penuh dengan asap rokok
Mengedukasi keluarga dan orang sekitar tentang bahaya rokok
Menerapkan gaya hidup sehat dengan olahraga teratur dan pola makan seimbang
Kesimpulan
Penyuluhan kesehatan dari Puskesmas Sekaran ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada kakak shalih-shalihah tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan mencegah penyakit cacing. Selain itu petugas dari Puskesmas Sekaran juga menitipkan pesan kepada kakak shalih-shalihah, terutama yang memiliki ayah atau anggota keluarga yang merokok agar menghindari bahaya rokok.
Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, diharapkan kakak shalih-shalihah dapat terhindar dari penyakit dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Mari bersama-sama menjaga kesehatan demi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas, Ayah Bunda!***(CM-MRT)